(Sequel The LUCKIEST Bastard | Bisa dibaca secara terpisah)
Sydney Hudson, hidupnya jungkir balik setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus mencari uang dengan jerih payahnya sendiri demi kelangsungan hidupnya.
Suatu hari ia terpaksa pindah ke L...
Austin dan Sydney turun dari mobil yang mereka naiki dan mereka disambut oleh hostess resort tersebut. Alat musik gamelan Bali mengalun begitu lembut ketika mereka memasuki lobby-nya. Sydney tak melepaskan gandengan tangannya dari Austin.
Senyum di bibirnya benar-benar lebar. Karena lobby resort ini memilih konsep terbuka, ia dapat melihat pantai dari sini. Pantai itu seolah-olah memanggil namanya untuk kesana. Ditambah suara deburan ombak yang seperti mengalun lembut di telinga itu benar-benar tidak sabar menginjakkan kakinya di pasir putih pantai itu.
Playlist: Everything I Need (Aquaman Soundtrack) - Skylar Grey ____________________
"Terima kasih," kata Sydney setelah diberi segelas welcome drink oleh hostess resort ini. Ia dan Austin langsung meminumnya hingga kandas kemudian meletakkan kembali di meja.
"This way, please," kata hostess tersebut sembari mengarahkan mereka untuk naik ke golf cart yang terparkir di samping lobby. Mereka langsung masuk ke dalam golf cart kemudian menuju ke villa yang telah dipesan untuk beberapa hari kedepan.
Sydney tak bisa melepaskan pandangannya dari pemandangan yang disuguhkan saat ini. Pohon kelapa yang berbaris rapi dipinggir jalan, dan ombak yang dapat ia lihat dari kejauhan.
Austin langsung menempelkan kartu kunci villa mereka kemudian membiarkan Sydney masuk terlebih dahulu. Sydney terperangah ketika melihat villa yang sangat luas ini dengan desain yang tradisional namun tetap minimalis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ranjang king size dengan kelambu yang menghadap ke balkon villa dan menyuguhkan pemandangan pantai yang sangat indah. Terdapat infinity pool di balkon dengan jacuzzi disebelahnya. Terdapat pula walk-in-closet yang terhubung dengan kamar mandi dan terdapat disebelah pintu masuk.
"Kau menyukainya?" Tanya Austin ragu-ragu. Austin melihat Sydney yang masih terperangah dan tidak berniat untuk menjawab pertanyaannya.
"Kalau kau tidak suka, kita bisa-" Perkataan Austin langsung terpotong karena Sydney mengecup bibirnya cepat.
"Aku menyukainya," jawab Sydney dengan lembut. Seketika itu juga Austin merasakan jutaan kupu-kupu terbang di dalam perutnya. Austin merasakan lega yang luar biasa karena Sydney menyukainya.
