SORRY BARU UPDATE!!
Kalian udah pada nagih, jadi engga enak aku😥
Akhir-akhir ini mata aku sering kering, jadinya engga bisa laptopan berjam-jam
JANGAN LUPA VOTE DULU SEBELUM MEMBACA YA!!
"Bisakah kalian fokus dengan apa yang terjadi sekarang? Atasan kita dalam keadaan kritis!" Sentak Nadine kepada karyawan yang tadi heboh.
Nadine berjalan menghampiri Austin dan berkata, "Aku sudah memanggilkan ambulans untuk Sydney."
"Terima kasih," jawab Austin. Ia menggenggam tangan Sydney yang terasa dingin.
"Bertahanlah, Syd. Bertahanlah," kata Austin berulang kali dan sesekali mencium telapak tangan Sydney.
Playlist: Love Me Like You Do - Ellie Goulding
____________________Austin terus mendampingi Sydney. Ia tak melepaskan tangan Sydney sekalipun meski di dalam ambulans. Ia juga ikut mendorong brankar Sydney bersama para perawat dan dokter di lorong rumah sakit.
Wajah Sydney benar-benar pucat layaknya mayat. Tubuhnya terasa dingin, sementara darah terus mengalir dari pangkal pahanya.
"Mohon maaf, Tuan. Anda tidak dapat masuk ke dalam selama proses operasi berlangsung," kata dokter membuat Austin menghentikan langkahnya dan melepaskan genggaman tangannya.
"Tidak bisa! Aku harus menemani istriku!" Tolak Austin tidak terima dan hendak berjalan masuk ke dalam namun ditahan oleh beberapa perawat agat tidak masuk.
"Maaf, Tuan. Namun ini adalah peraturan rumah sakit," kata salah satu perawat.
PIntu operasi langsung ditutup meninggalkan Austin yang berdiri di depannya. Bahunya merosot, seluruh tubuhnya terasa lemas. Pikirannya berkecamuk, ingin sekali ia menenami Sydney yang tengah memperjuangkan nyawanya. Namun ia tak bisa.
Ia meninju dinding rumah sakit sangat keras hingga buku jarinya berdarah. Austin duduk di kursi tunggu kemudian meremas rambutnya. Jantungnya berdebar tidak beraturan.
"Austin!" Austin menoleh dan melihat Liam yang berjalan menghampirinya dengan tangan terkepal. Wajahnya penuh dengan guratan emosi. Sementara Ara berusaha mengejar langkah suaminya.
Liam langsung melayangkan satu bogeman mentah ke wajah Austin. Austin hanya diam tidak melawannya.
"Kau memang bajingan! Sejak kapan kau belajar selingkuh, hah?! Mom dan Dad tidak pernah mengajarimu seperti itu!" Kata Liam sembari memukuli Austin.
"Liam! Hentikan! Kau bisa membunuh putramu!" Pekik Ara berusaha menghentikan aksi brutal suaminya. Namun tenaganya kalah kuat. Bertepatan saat itu juga Nadine dan Kate datang. Keduanya langsung membantu Ara dan akhirnya berhasil.
"Bisakah kau mengontrol emosimu? Kita berada di tempat umum, Liam!" Kata Ara. Sementara Austin terkapar di lantai dengan wajah yang lebam.
Nafas Liam tidak teratur. Dadanya naik turun sementara tangannya masih terkepal kuat. Kate langsung menarik ayahnya menjauh dari Austin. Karena ia tahu, kalau Liam masih berdiri disana, Liam pasti akan menghajar Austin lagi.
"Kau baik-baik saja, nak?" Tanya Ara sembari membantu Austin untuk bangkit dan duduk di kursi tunggu. Ara juga dibantu oleh Nadine.
"A-Aku baik-baik saja, Mom," jawab Austin sembari memegangi perutnya. Tiba-tiba Ara teringat dengan perempuan yang membantunya tadi. Ia melihat perempuan itu duduk disebelah Austin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The JERK Owns Her
Romance(Sequel The LUCKIEST Bastard | Bisa dibaca secara terpisah) Sydney Hudson, hidupnya jungkir balik setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus mencari uang dengan jerih payahnya sendiri demi kelangsungan hidupnya. Suatu hari ia terpaksa pindah ke L...