(Update karena Author lagi kangen sama Gikwang 😢)
💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡
Gikwang menghentikan mobilnya di parkiran rumah sakit. Setelah tiba dari bandara tadi, ia langsung pulang untuk mandi dan berganti pakaian, lalu pergi ke rumah sakit. Gikwang bertemu teman-temannya saat ia memasuki lobi.
"Ah, kau sudah pulang?" sapa Junhyung.
"Oh," jawab Gikwang. "Kalian mau ke mana? Kenapa enggak ada yang menemani Hareun?"
"Kami akan makan di kafe seberang. Kau mau ikut?" ajak Yoseob. "Enggak perlu mencemaskan Hareun. Lee Joon Hyung sedang bersamanya ..."
"Lee Joon Hyung?" ulang Gikwang.
Tanpa menunggu Yoseob menyelesaikan kata-katanya, Gikwang bergegas pergi meninggalkan teman-temannya.
"Yah, mau ke mana?" panggil Yoseob. Namun, Gikwang mengabaikannya.
Gikwang memasuki lift dengan pikiran kacau. Kenapa mereka meninggalkan Hareun berdua saja dengan Lee Joon? Bagaimana Lee Joon bisa tahu Hareun berada di sini? Gikwang benar-benar menyesal harus pergi kemarin sehingga tidak bisa berada di samping Hareun dan menunggunya hingga siuman.
Gikwang melirik tombol lift dan baru menyadari ia belum menekan tombol mana pun. Ia teringat sesuatu. "Ah, aku lupa menanyakan kamarnya," gumamnya.
Setelah menghubungi Yoseob, Gikwang bergegas pergi menuju kamar Hareun dirawat. Setibanya di sana, ia bisa melihat ke dalam melalui kaca di pintu. Lee Joon sedang duduk di tempat tidur Hareun, kelihatannya mereka sedang berbicara serius.
Gikwang menarik diri dari pintu. Sesekali ia melirik ke arah kaca. Apa yang sedang mereka bicarakan? Mereka terlihat dekat sekali. Gikwang menggigiti kukunya dengan gugup. Bukankah terakhir kali Hareun juga bersama Lee Joon setelah mereka pergi ke klub malam sebelumnya? Gikwang tidak tahu apa yang terjadi setelah itu, dan ia juga belum pernah menanyakannya. Bagaimana jika setelah itu terjadi sesuatu di antara mereka?
Gikwang menggeleng. "Hareun menyukaiku," gumamnya pada dirinya sendiri. "Dia bilang dia menyukaiku. Dia enggak akan bersama laki-laki lain."
Akhirnya Gikwang meraih pegangan pintu, lalu diam-diam membukanya. Ia melongokkan kepalanya sedikit. Dilihatnya Lee Joon sedang memegangi wajah Hareun, walau Gikwang tidak bisa mendengar percakapan mereka. Gikwang tertegun. Haruskah ia mengetuk pintu terlebih dahulu agar tidak mengagetkan mereka?
Gikwang kembali menoleh. Kali ini dilihatnya Lee Joon sedang memeluk Hareun dan mengusap-ngusap punggung gadis itu. Kelihatannya mereka tidak menyadari kehadiran Gikwang di sana. Akhirnya perlahan Gikwang menutup pintu kembali dan memutuskan untuk menunggu di luar. Ia tidak akan meninggalkan tempat itu sampai Lee Joon keluar dari kamar Hareun.
Gikwang bersandar di pintu sambil menghela napas. Ia termenung memandangi dinding di hadapannya. Apa kali ini ia terlambat? Apa Lee Joon telah mengambil kesempatan mencuri simpati Hareun saat Gikwang tidak ada? Apa yang harus dia lakukan? Setelah Lee Joon memeluk Hareun, mana bisa Gikwang melakukannya juga?
Gikwang tersentak saat pintu kamar terbuka. Ia menyingkir dari pintu dan berbalik ke arah Lee Joon yang sedang tersenyum padanya.
"Kau ingin menemui Aruna?" tanya Lee Joon sambil menutup pintu kamar.
"Iya, nanti," jawab Gikwang sambil berusaha membalas senyumannya. Aruna? Kenapa Lee Joon memanggilnya dengan nama Aruna?
"Ke mana yang lain? Apa mereka sudah pulang?" tanya Lee Joon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Care (HIGHLIGHT FanFiction)
FanficSeri terakhir dari seri HIGHLIGHT FANFICTION! "Aku harus memastikan dulu padamu, apa kau juga menyukai Aruna?" "Kalau kau enggak berniat serius dengannya dan hanya ingin berkencan, lebih baik berikan Hareun padaku. Aku akan menikahinya." Hareun meny...