Part 45

112 23 48
                                    

"Hareun-ah, sampai nanti," kata Yoseob.

"Oh." Hareun melirik Gikwang yang duduk di sebelahnya. Gikwang menjulurkan tubuhnya lalu memeluk Hareun.

"Hati-hati. Sampai bertemu lagi," kata Gikwang, sementara Hareun melirik Yoseob yang mengawasi mereka dari rear mirror. "Jangan lupa kabari aku. Aku akan sangat marah kalau kau sengaja lari dariku."

Gikwang melepas pelukannya lalu mengusap wajah Hareun dengan kedua tangannya. Hareun memandang Gikwang dan terkesiap saat pria itu mendekat lalu mencium bibirnya.

Yoseob berdehem, mengagetkan mereka. "Apa ciuman kalian semalam masih belum cukup?" protesnya.

"Aku pergi. Hati-hati," kata Hareun dengan wajah memerah. Ia bergegas turun, dan menunggu hingga mobil Yoseob melaju pergi, sebelum berbalik menuju gedung apartemen Junhyung.

Junhyung sedang tidur di sofa saat Hareun tiba di rumah. Sekarang memang masih terlalu pagi, masih ada waktu untuk beres-beres sebelum pergi ke kantor. Hareun sibuk di ruangannya hingga Dongwoon menghubunginya.

"Noona, aku sedang dalam perjalanan," kata Dongwoon.

"Ya, Dongwoon-ah. Aku akan bersiap-siap." Hareun mengakhiri teleponnya lalu berganti pakaian. Ia mengenakan dress selutut dan sepatu flat yang dibelinya saat mendapat gaji pertamanya dulu.

Hareun mengambil tasnya lalu keluar dari kamar. Junhyung masih tidur begitu lelap sehingga Hareun tidak tega membangunkannya. Ia menghampiri Junhyung dan memberi kecupan ringan di kepalanya.

"Aku pergi dulu," kata Hareun pelan.

Hareun melambaikan tangan begitu melihat mobil Dongwoon di depan gedung. Pria itu tidak pernah gagal membuat Hareun terkesima, walau hanya mengenakan kemeja putih yang ditumpuk sweater putih bertuliskan Burberry di depannya, dan celana hitam.

 Pria itu tidak pernah gagal membuat Hareun terkesima, walau hanya mengenakan kemeja putih yang ditumpuk sweater putih bertuliskan Burberry di depannya, dan celana hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau terlihat cantik hari ini, Noona," kata Dongwoon saat Hareun duduk di sebelahnya.

"Terima kasih, tapi kau lebih tampan," balas Hareun.

Hareun memandang keluar jendela sementara mobil melaju. Mau tidak mau ia merasa gugup memikirkan akan menemui Dujun. Rasanya akan lebih nyaman jika mereka bicara di rumah seperti kemarin dibandingkan bertemu secara formal di kantor seperti ini.

"Jadi, kau akan tetap pergi, Noona?" tanya Dongwoon. "Mungkin aku satu-satunya yang tidak ikut kericuhan untuk menahanmu, tapi aku juga tidak ingin kau pergi. Aku sangat kesepian selama kau tidak ke kantor beberapa bulan ini. Bayangkan jika kau benar-benar sudah pergi."

Hareun tidak menjawab. Ia memang tidak tahu apa yang harus dikatakannya pada Dongwoon.

Mereka tiba di kantor pukul delapan pagi. Hareun memandangi gedung kantornya, tidak menyangka betapa ia merindukannya. Dongwoon meraih tangannya lalu menggandeng Hareun menaiki tangga. Belum ada siapa-siapa di sana.

Take Care (HIGHLIGHT FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang