Part 8

113 32 18
                                    

Edisi 2 years anniversary Highlight 🎉

💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡

Malam itu Hareun berbaring di sofa, menghadap miring ke arah televisi yang sedang menayangkan drama. Yoseob telah meneteskan obat ke telinga Hareun sebelum pergi ke gym tadi. Semenjak tercebur ke sungai Han, telinga kanan Hareun memang sedikit infeksi sehingga harus diberi obat untuk sementara waktu.

Ponsel Hareun di meja berbunyi. Hareun meraihnya dan merasakan desir gembira sekaligus tidak nyaman saat melihat nama Geek di layarnya. Hareun mengusap tombol jawab lalu menempelkan ponselnya di telinganya yang satu lagi.

"Hareun-ah, kau sedang apa?" Gikwang terengah dari seberang, suaranya juga terdengar parau.

"Menonton televisi," jawab Hareun singkat.

"Maaf aku enggak sempat mampir ke sana. Aku langsung pergi bekerja dan baru pulang."

"Enggak apa-apa."

"Kau sedang bersama Yoseob?"

"Dia pergi."

"Malam-malam begini? Ke mana?"

"Gym."

"Kau mau aku ke sana dan menemanimu?"

Hareun melirik jam yang menunjukkan pukul setengah dua belas. "Enggak perlu."

Gikwang terdiam sesaat. "Ada apa lagi? Apa aku ada salah bicara?"

"Enggak ada. Lebih baik kau langsung istirahat jika lelah." Hareun menghela napas. "Gikwang-ah, kau enggak perlu menghubungiku seperti ini lagi. Jangan bersikap seolah kau memperhatikanku."

"Tapi, Hareun-ah, aku memang..."

"Tolong, jangan libatkan aku pada hubungan kalian."

"Hubungan apa? Aku enggak—"

Hareun menutup teleponnya dengan tercekat. Ia menggenggam ponselnya, penuh rasa penyesalan. Bukankah Gikwang terlalu egois jika menginginkan dua perempuan sekaligus? Bagaimana bisa dia memiliki seorang kekasih dan menaruh perhatian pada perempuan lain? Hareun akan sangat terluka jika menjadi kekasihnya.

~***~

Hareun membuka matanya lalu menggeliat. Ia meraih ponselnya dan langsung terduduk karena kaget begitu melihat jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Astaga, dia terlambat pergi bekerja. Hareun menyibakkan selimut dan baru teringat, semalam Yoseob mengatakan Dujun meminta Hareun bekerja dari rumah untuk sementara waktu.

Dengan perasaan lega, Hareun merapikan tempat tidurnya. Ia berhati-hati saat keluar dari kamar agar tidak membangunkan Yoseob yang masih terlelap di kasur lipatnya. Hareun pergi mandi lalu ke dapur untuk membuat sarapan. Ia tidak bisa beres-beres seperti biasa karena Yoseob memiliki metode sendiri dalam membersihkan rumah. Ia akan mengoreksi siapa pun yang menyapu, berbenah, hingga mencuci piring atau pakaian di rumahnya, termasuk ibunya sendiri. Jadi, mereka berbagi tugas. Yoseob membersihkan rumah serta mencuci, sementara Hareun memasak.

Hareun membuka lemari dan kulkas. Seperti biasa, di sana hanya ada makanan instant yang tinggal dipanaskan di microwave. Akhirnya Hareun keluar untuk membeli roti, selai, mentega, telur, dan bahan-bahan lain yang mungkin nanti akan dibutuhkannya.

Tiba-tiba Hareun teringat Junhyung. Bahan-bahan makanan juga tinggal sedikit saat terakhir kali ia berada di rumah pria itu. Apa Junhyung sudah membelinya? Apa Junhyung lagi-lagi memakan nasi instant seperti kebiasaan lamanya? Hareun menggeleng. Itu sudah bukan urusannya lagi.

Take Care (HIGHLIGHT FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang