"Wahhh.. Jennie-ah. Kau benar-benar memberikanku kejutan yang sangat hebat, aku baru saja kembali dan sekarang kau sudah bertunangan"
Jisoo menghampiri Jennei dan Limario yang sedang menyapa para tamu undangan.
"Mianhae, Oppa. Aku tidak memberitahumu sebelumnya" Ujar Jennie.
"Setidaknya Tunanganmu itu memberitahuku sebelumnya" Jisoo melirik Limario yang menatapnya datar.
"Nde? Maksudmu apa, Oppa?"
"Dia tidak bilang jika aku adalah sepupunya padamu, eoh?" Jisoo tersenyum miring.
"Kau apa?" Jennie membelalakan kedua matanya.
"Kau bisa bertanya padanya. Jjjaaa.. Aku pamit undur diri"
Sekilas Jisoo tersenyum miring ke arah Limario kemudian pergi meninggalkan mereka berdua dan sedangkan Jennie menatap penuh tanya ke arah Limario.
"Bisa kau jelaskan maksud perkataan Jisoo Oppa tadi?" Dengan menatap lekat mata Limario, Jennie memegang erat lengan Limario.
"Wae?"
"Jisoo Oppa bilang jika kau dengannya adalah sepupu, dan selama ini aku baru mengetahuinya" Jelas Jennie.
"Itu tidak penting"
"Mungkin bagimu tidak, tapi bagiku itu penting. Lim, sebentar lagi kita akan memulai kehidupan baru bersama. Dan aku tidak ingin ada rahasia diantara kita" Ujar Jennie.
"Hn"
"Aku serius kali ini!" Ucap Jennie dengan penuh penekanan.
Melihat Jennie yang menatapnya penuh harap, akhirnya Limario mengalah. Karena percuma saja ia menyimpan semuanya toh pasti tidak lama kemudian Jennie akan mengetahuinya juga.
"Ibunya Jisoo Hyung adalah Adik dari Alm.Ibuku" Jelas Limario.
"Terus kenapa kau bersikap seolah-olah tidak mengenalnya"
"Kajja.." Limario menarik tangan Jennie untuk mengikutinya.
"Eodiga?"
Tapi Limario mengacuhkan pertanyaan Jennie dan terus menariknya untuk masuk kedalam rumah.
"Kenapa kau malah membawaku kemari? Acara kita belum selesai"
"Diamlah"
"Mwo? Lim. Kenapa sikapmu semakin susah ditebak sekarang, aku hanya meminta penjelasan tentang kau dan Jisoo Oppa. Kenapa kau malah membawaku kemari. Dan lagi, acara kita belum selesai. Kau ingin para tamu kecewa jika pemilik acara-"
Chuu
Limario menarik Jennie dan langsung mendaratkan bibirnya diatas Jennie. Sejenak Jennie tertegun saat Limario menciumnya secara tiba-tiba.
"Cerewet"
Limario melepaskan ciumannya dan mengusap bibir tipis milik Jennie dengan jarinya.
"Dengarkan baik-baik sekarang, dan aku tidak ingin kau menyelas perkataanku"
Jennie hanya menganggukan kepalanya, lagi pula ia masih merasa malu karena Limario menciumnya tiba-tiba.
"Jadi alasanku kenapa aku tidak pernah memberitahumu tentang aku dan Jisoo Hyung adalah Harabojji dari Daddy selalu memaksaku untuk melanjutkan Perusahan Mano Group, sedangkan kau tahu sendiri jika cita-citaku dari kecil adalah menjadi Tentara. Karena Daddy juga aku jadi ingin seperti dirinya. Dan tentu saja aku menolak permintaan Harabojji dan menyarankan agar Jisoo Hyung menggantikannya" Jelas Limario.
"Terus kenapa kau malah bersikap seperti orang asing dengan Jisoo Oppa?"
"Itulah sebabnya. Sejak aku menyarankan Jisoo Hyung untuk menggantikanku, Harobojji menolaknya mentah-mentah. Karena dia berpikir jika Jisoo Hyung adalah bukan keturunan dari Manoban. Dia hanya mempunyai ikatan darah dari Ibunya saja. Padahal aku berharap jika kita bisa menjadi keluarga yang baik. Tapi nyatanya tidak, seminggu setelah kejadian itu Keluarga Jisoo Hyung pindah ke Korea dan tidak pernah menghubungiku lagi. Kau tahu kan watak Harabojji seperti apa, sedangkan aku saat itu harus fokus di Sekolah Militerku dan sedikit ikut membantu cara mengelola Perusahaan Harabojji" Jelas Limario kembali.
"Ahhh... Jadi seperti itu, tapi kenapa Jisoo Oppa tidak berbicara kepadaku sebelumnya. Padahal aku sering memperlihatkan fotomu saat kita terpisah dulu" Ujar Jennie.
"Molla"
"Ck. Baru saja tadi kau bicara panjang lebar, sekarang bicaramu singkat lagi" Jennie menghela nafasnya.
"Hn"
"Lebih baik kita kembali ke Taman untuk melanjutkan acara kita"
Limario pun mengikuti Jennie dari belakang.
Setelah mereka sampai, Rose langsung melambaikan tangannya pada Jennie.
"Eonnie. Kau dari mana saja, aku dari tadi mencarimu" Rajuk Rose.
"Mian. Tadi aku kebelakang sebentar"
"Tunanganmu kemana?" Rose mengedarkan pandangannya untuk mencari Limario.
"Itu dia" Tunjuk Jennie kepada Limario yang sedang berjalan ke arahnya.
"Anyeong. Aku Roseanne Park. Senang bertemu dengamu, Oppa. Dan kuharap kau bisa menjaga Jennie Eonnie dengan baik. Jika tidak, kau akan habis ditanganku!"
Limario menaikan satu alis matanya mendengar perkataan Rose.
"Kau mengerti, Oppa?"
"Hn"
Limario berjalan melewati Rose yang sedang menasehatinya tadi.
"Lim. Kau mau kemana!" Teriak Jennie sedangkan Rose menatap penuh tanya padanya.
"Minum!"
"Ck. Chaeyeong-ah, ma'afkan sikapnya tadi. Karena dia tidak suka jika berbicara banyak dengan orang yang baru dikenalnya" Jennie memberi penjelas pada Rose.
"Gwenchana..." Rose hanya bisa tersenyum.
"Kajja kita nikmati makanan disini" Jennie mencoba mengalihkan pembicaraan mereka.
"Call!" Mereka berdua pun berjalan ke meja yang terdapat berbagai macam makanan.
Sedangkan disisi lain, Jisoo berdiri tidak jauh dari mereka tadi dengan tatapan dingin dan senyuman tipisnya.
"Kau tidak berubah, Lim. Dan sekarang saatnya aku merebut apa yang seharusnya menjadi milikku!" Ujar Jisoo dan meminum minumannya.
"Dulu aku membiarkanmu dan sekarang giliranmu yang kalah"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Fience (Completed)
RomanceJennie Kim... Seorang yeoja yang harus bersabar menghadapi sikap dingin Tunganannya sekaligus anggota militer