Part 19

10.9K 913 164
                                    

Setelah kemarin dia tidak masuk Kelas, hari ini dia putuskan untuk menjalani aktifitasnya seperti biasa.

"Eonnie!!" Teriak Rose yang baru saja masuk Kelas.

"Akhirnya Kau masuk juga sekarang"

"Kau berlebihan sekali, Chaeyeong-ah" Jennie terkekeh melihat kelakuan Rose yang sedang memeluk dirinya.

"Aku sangat merindukanmu, Eonnie~"

"Kita hanya tidak bertemu satu hari saja"

"Tapi Aku merindukanmu.." Rose semakin mempererat pelukannya.

"Cih. Kau-"

"Morning Class"

Perkataan Jennie terpotong karena Mr.Alex sudah memasuki Ruangan Kelas.

"Morning Sir"

"Hari ini Kita ada beberapa pelajaran tambahan, jadi persiapan diri kalian. Karena mungkin Kelas ini berakhir sampai sore" Jelas Mr.Alex.

"Yes, Sir!" Kompak seluruh murid.

Meskipun sedikit tidak terima dengan pelajaran tambahan tersebut, mau tidak mah mereka tetap harus mengikutinya. Jika tidak ingin mati ditangan Dosen killer tersebut.

~~~

"Lim. Apa Kau tidak ingin bertemu dengan Tunanganmu itu, apa Kau tidak merindukannya?" Tanya Min Ho.

Karena sudah beberap hari ini Limario menginap di Rumah Min Ho, dan dia tidak keberatan sama sekali. Yang dikhawatirkannya adalah keadaan Limario.

Meskipun dia bilang tidak apa-apa, Min Ho tetap tahu jika Limario sedang mengalami masalah yang sangat berat.

"Bohong jika Aku tidak merindukannya,Hyung"

"Pergi dan temui dia jika begitu" Ujar Min Ho.

"Tapi dia sama sekali tidak menghubungiku lagi"

"Cih. Si Bodoh ini, apa Kau lupa jika Ponselmu tidak Kau isi dayanya dari saat Kau datang kemari!" Jelas Min Ho.

"Jinjja? Pantas saja Sekertaris Kang hanya mengirim e-mail kepadaku"

Limario langsung mencari keberadaan Ponselnya sedangkan Min Ho hanya menggelengkan kepalanya.

"Kau lebih pantas dipanggil Bodoh dari pada Ice Prince seperti yang orang-orang bicarakan" Gumam Min Ho dan terkekeh.

"Hyung! Aku pinjam charger Ponselmu!" Teriak Limario.

"Eoh!" Balas Min Ho.

Setelah itu Limario mengisi daya Ponselnya, dan menunggu beberapa saat kemudian dia menghidupkan Ponselnya.

Deg

Saat melihat riwayat panggilan Ponselnya, Limario sedikit terkejut karena melihat banyak panggilan Jennie yang tidak terjawab.

"Nini-ah...." Lirih Limario.

Tadinya dia akan menghubungi Jennie kembali, tapi tangannya terhenti seketika.

"Apa Aku harus menghubunginya atau tidak?"

Akhirnya Limario menyimpan kembali Ponselnya kemudian mematikannya.

"Mianhae, Nini...."

~~~

"Huaaaa.... akhirnya Kelas ini selesai juga" Rose meregangkan tubuhnya.

"Hm. Kajja kita ke Kantin"

"Let's go!" Rose menggandeng tangan Jennie dengan semangat.

"Kau selalu bersemangat jika berurusan dengan makanan" Jennie menertawakan Rose.

"Tentu saja. Perutku sudah berbunyi dari tadi"

"Hahahaha... Kajja lebih cepat"

Mereka berdua pun berjalan bergandengan menuju Kantin.

"Jennie-ah!" Teriak seseorang dari arah belakang Jennie.

Saat Jennie melihat siapa yang memanggilnya tadi, raut wajahnya berubah seketika.

"Wae?"

"Aku ingin berbicara denganmu"

Rose yang melihat itu, langsung melepaskan pegangan tangannya dari Jennie.

"Eonnie. Aku baru ingat jika Aku sudah ada janji dengan Yoong Oppa" Rose meinggalkan Jennie dan orang itu.

"Bicaralah"

"Tapi tidak disini" Ujar Orang tersebut.

"Sekarang atau tidak sama sekali, Taehyung-ssi!"

Orang itu yang ternyata Taehyung menghela nafasnya dan menyetujuinya.

"Apa Kau masih berhubungan dengan Tunanganmu itu?"

Jennie menaikan satu alis matanya saat mendengar pertanyaan Taehyung terhadap.

"Apa alasanmu bertanya seperti itu?"

"Aku hanya memastikan jika kesempatanku untuk mendapatkanmu masih terbuka lebar" Taehyung mencoba tersenyum manis.

"Jika Kau mengajakku berbicara untuk membahas hal ini, sebaiknya jangan buang tenaga dan waktumu"

Jennie berbalik bermaksud untuk pergi dari tempat itu.

"Tapi Aku sangat mencintaimu, Jennie-ah" Tegas Taehyung.

"Tapi tidak denganku. Hatiku sudah terkunci oleh Tunanganku, dan tidak ada satupun yang bisa menggantikannya meskipun kau namja terakhir didunia ini!"

Deg

Pupus sudah harapan Taehyung untuk meluluhkan hati seorang Jennie Kim untuk didapatkannya.

"Inilah akhir usahaku, Jennie-ah. Semoga Kau berbahagia.."

Taehyung menatap kepergian Jennie dengan sendu.

~~~

Tok Tok Tok

"Tuan. Ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda" Ujar Sekertaris Kang dari balik pintu Ruangan milik Limario,

"Hn"

Ceklek

Pintu pun terbuka dan menampilkan Orang yang ingin bertemu dengan Limario tadi.

Tapi Limario yang sedang fokus dengan berkasnya, dia tidak melihat siapa yang datang itu.

"Lily..."

Deg

Matanya membulat saat mendengar panggilan yang sangat dia kenal. Dengan secepat mungkin dia menoleh ke arah suara tersebut kemudian berdiri dan menatap penuh tanya.

"Nini..." Lirihnya.

Jadi setelah kejadian tadi bersama Taehyung. Jennie memutuskan untuk menghampiri Limario di Perusahaannya, dan ternyata usahanya tidak sia-sia seperti hari-hari yang lalu.

Brukk

Tubuh Limario sedikit terhuyung kebelakang saat Jennie memeluknya dengan erat.

"Bogoshippeo.." Jennie menenggelamkan wajahnya didada bidang Limario.

Limario melonggarkan pelukannya dan menatap dalam ke arah mata Jennie.

"Mianhae... Seharunya Aku mendengarkan penjelasanmu terlebih dahulu" Jennie meneteskan air matanya.

Sedangakan Limario masih menatap dalam Jennie.

"Nan jeongmal bogoshippeo, Lily..."

Jennie kembali memeluk Limario dnehan erat untuk melepaskan rasa rindunya selama ini.

Srett

Limario melepaskan pelukannya dengan tiba-tiba membuat Jennie mengerutkan dahinya.

"W-waeyo?"

Limario menarik nafasnya sejenak sebentar dan kembali menatap Jennie.

"Jennie Kim. Mari Kita hentikan Pertunangan ini"

Deg

Tbc

My Lovely Fience (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang