"Aku pulang.."
Tiffany yang sedang menunggu di Ruang tengah langsung menghampiri Jennie saat mendengar suara Putrinya itu.
"Sayang, kenapa telat?"
"Tadi ban mobilku pecah, dan aku harus membawanya ke Bengkel" Jelas Jennie dan memeluk tubuh ramping Tiffany.
"Kenapa tidak menghubungi Mommy? Padahal Mommy bisa menyuruh Jang Ahjussi mengurusnya"
"Gwenchana. Aku masih bisa mengatasinya sendiri"
"Kau sudah makan?" Tiffany melepaskan pelukannya.
"Hm. Tadi Jisoo Oppa mengajakku ke Kedai Kopi langgananku"
Tukk
Jennie meringis saat Tiffany menyentil dahinya.
"Itu bukan makan namanya, Sayang.."
"Tapi aku tidak lapar, Mom" Jennie mengerucutkan bibirnya.
"Geurae. Tapi nanti saat makan malam harus makan"
"Okay, Mom" Jennie menampilkan gummy smilenya.
"Eoh. Tadi Ayah Limario menitipkan sesuatu untukmu"
Tiffany mengambil sebuah kotak kecil kemudian diberikan pada Jennie.
"Ige mwoya?"
"Buka saja. Marco bilang, itu hadiah darinya untuk calon menantunya yang cantik" Tiffany mencubit pipi berisi Jennie.
"Mom~~" Rengek Jennie karena malu.
"Hahaha.. Kau beristirahatlah dulu, Mommy akan menyiapkan masakan untuk makan malam nanti"
"Yes, Mom" Jennie bersikap seperti prajurit yang sedang melapor.
Kemudian dia berjalan masuk kedalam Kamarnya. Dan duduk ditempat tidur untuk membuka hadiah dari Calon Mertuanya itu.
"Mwoya... Kenapa Daddy Marco memberiku hadiah ini?" Perlahan Jennie membuka tutup atas kotak tersebut.
"Eoh! Indah sekali" Gumam Jennie saat melihat hadiahnya yaitu kalung berlian yang sangat indah.
"Ternyata ada surat juga"
Kemudian Jennie memakai kalung tersebut dan membaca suratnya.
Isi Surat
Jennie-ah. Pakailah kalung ini, dan kupikir akan sangat indah jika kau yang memakainya. Dan lagi, kalung ini adalah peninggalan dari Almarhum Ibu Limario. Dan Daddy harap kau menjaganya dengan baik.
Ah! Satu lagi, jika si Bodoh itu masih bersikap dingin padamu, kau pukul saja diaJennie tersenyum saat membaca surat itu, karena dia merasa spesial bisa memakai kalung tersebut.
"Aku akan menjaga kalung ini dengan baik, Dad"
~~~
Dua minggu dilalui Jennie tanpa komunikasi dengan Limario, karena dia mengerti jika tugas Negara bukanlah tugas yang mudah. Tapi dia tetap saja yeoja biasa, Jennie merasakan rindu yang teramat dalam pada Limario.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Fience (Completed)
RomanceJennie Kim... Seorang yeoja yang harus bersabar menghadapi sikap dingin Tunganannya sekaligus anggota militer