Part 36

9.2K 754 51
                                    

Ke esokan harinya, Jennie kembali memulai aktifitasnya seperti biasa. Sekarang dia sudah berada di Sekolahnya.

Dan jika bicara tentang Limario, tentu dia masih ditahan sementara di Kantor Polisi. Karena Keputusan akan dia terima itu besok, antara menjadi tersangka atau dibebaskan.

"Eonnie..."

Rose yang melihat Jennie terus melamun didalam Kelas sangat mengkhawatirkannya.

"Wae?"

"Gwenchana?" Tanya Rose.

"Hm. Geokjeongma.."

Rose tahu jika keadaan Jennie tidak baik-baik saja, terlihat dari raut wajahnya yang sedikit pucat, dan jangan lupakan lingkaran hitam dibawah kelopak matanya menandakan jika Gadis bermata kucing itu kurang tidur.

"Apa Tunanganmu akan dibebaskan nanti?"

"Entahlah. Aku yakin dia akan bebas, tapi..." Jennie sedikit menjeda ucapannya.

"Waeyo?"

"Hhhh... Meskipun dia terbebas, Kau tidak yakin dengan ancaman selanjutnya yang akan dia dapatkan nanti, Chaeyoung-ah" Jelas Jennie.

"Maksudmu apa?"

"Kau tahu siapa orang dibalik kasus yang menimpanya?"

Rose menggelengkan Kepalanya saat Jennie bertanya padanya.

"Kim Hana. Ibu dari Jisoo Oppa, dan Kau juga pasti sudah tahu perasaan Jisoo Oppa padaku, Aku takut jika dia ikut serta dalam rencana Ibunya. Dan lagi, kemarin Aku sempat bertemu dengan Hana Eommoni dan ternyata Ponselku hilang juga karenanya. Ponselku dijadikan umpan untuk menjebak Limario, dan dia pasti akan menyembunyikan Ponselku agar Aku juga tidak ikut terseret dalam kasusnya" Jelas Jennie.

Keadaannya sekarang sangat kacau, dia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk membantu Tunangannya itu.

"Eonnie...." Lirih Rose.

Dia hanya bisa mengelus bahu Sahabatnya dengan lembut untuk sedikit menenangkannya.

"Apa yang harus kulakukan, Chaeyoung-ah" Jennie menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Kita coba pikirkan bersama untuk mencari jalan keluar dari masalah ini, Eonnie"

Jennie hanya menganggukan Kepalanya menanggapi perkataan Rose tadi.

~~~

Didalam Ruangannya, Jisoo tidak terfokus dengan berkasnya. Melainkan sekarang dia termenung seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Hhhh... Apa Aku akan diam terus seperti ini?" Dia menyandarkan Kepalanya pada sandaran kursi.

"Tapi disisi lain, Aku juga tidak ingin Eomma masuk Penjara"

Jisoo semakin meremas Kepalanya karena dia sendiri bingung harus melakukan apa. Disatu sisi dia merasa kasihan dengan Keluarga Manoban, di satu sisi lagi dia tidak mungkin membiarkan Ibunya masuk kedalam Penjara.

"Tapi jika Limario benar menjadi tersangka dalam kasus ini, berarti secara otomatis Jabatannya akan diturunkan kepadaku. Dan Jennie juga yang akan menikah denganku, apakah begitu?" Jisoo mengangkat Kepalnya dan berpikir.

"Apa Aku harus membiarkan dia menjadi tersangka agar Aku bisa memiliki Jennie seutuhnya?" Pikir Jisoo.

"Tapi apa Jennie akan menerimaku dengan semudah itu?"

Brakk

Jisoo melemparkan berkas-berkasnya kesembarang arah.

"ARRGGGG!!!! Kenapa Kau harus mencintai seseorang seperti orang gila!!" Emosinya sudah mulai tidak terkendali.

My Lovely Fience (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang