Beberapa hari berlalu, dan Pernikahan Jennie dan Limario tinggal menghitung jam. Dan itu membuat membuat mereka berdua sangat gugup.
Dan sekarang Jennie sedang berbaring ditempat tidurnya setelah selesai menyiapkan semua yang dia butuhkan untuk Pernikahannya besok bersama Limario. Dari mulai dekor tempat, sampai baju Pernikahannya.
"Hhhhh... Aku sangat merindukan, Lili..." Gumam Jennie dan menatap lurus ke arah atap Kamarnya.
Karena memang dia dan Limario tidak diperbolehkan bertemu setelah acara lamaran waktu itu. Ck, dan itu sangat menyusahkan bagi mereka berdua.
"Apa Aku coba menghubungi saja, karena Kita hanya dilarang bertemu. Bukan dilarang saling bertemu" Jennie tersenyum puas dengan ide briliannya.
Setelah itu dia mengambil Ponselnya dan mencoba menghubungi Limario.
Tuuuuuuutt
"Yeobseo?"
"Lili...."
"Eoh! Ternyata Kau, Nini.. Waeyo?"
"Apa Kau harus bertanya kenapa Aku menghubungimu, eoh? Sudah jelas Aku sangat merindukanmu!"
"Aniya... Aku juga merindukanmu, Sayang..."
"Kau memanggil Aku apa? Coba katakan sekali lagi!"
"Aku tidak suka mengulang perkataanku"
"YA! Kau selalu saja menyebalkan!"
"Arasseo... Jangan merajuk seperti itu, Sayang...."
"Aku tidak merajuk, Baby..."
"Jadi, ada apa Kau menghubungiku, eoh?"
"Aku hanya ingin mendengar suaramu saja"
"Bukankah setiap hari Kau mendengar suaraku, Bahkan Aku sering mengirim Voicenote untukmu"
"Tapi ini berbeda~~~"
"Sebaiknya Kau beristirahat dengan baik, Sayang... Ingat besok hari Pernikahan Kita"
"Arasseo... Tapi, bisakah Aku mendapatkan ciuman selamat malam?"
"Muachhhhhh.... Apa itu cukup?"
"Hehehe.. Gomawo, goodnight Limario Mahven Manoban..."
"Sleep well... Jennie Mahven Manoban..."
"Jangan lupa mimpikan Aku~~"
"Tentu saja, Tuan Putri.."
Tuttt
Akhirnya Jennie benar-benar memutuskan Panggilannya, karena memang sudah sangat malam. Dan dia harus beristirahat agar besok tidak terlihat mata pandanya.
"Aku tidak sabar untuk menjadi... Jennie Mahven Manoban.."
~~~
Tengg~~ Tengg~~ Tengg~~
Lantunan merdu lonceng Pernikahan Jennie dan Limario melantun merdu disetiap sudut Gereja yang akan menjadi saksi dimana dua anak manusia itu akan bersumpah dihadapan Tuhan jika mereka berdua akan saling mencintai dan menjaga satu sama lain.
Terlihat didalam Ruang ganti khusus mempelai Wanita, Jennie masih duduk dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan.
"Eonnie... Tenanglah. Kau itu akan menempuh hidup baru bersama Orang yang sangat Kau cintai,
Jadi bersemangatlah" Ujar Rose yang menjadi pendamping mempelai Wanita.Dan Yeoja cantik itu mencoba menenangkan Sahabatnya yang sedang gugup.
"Aku tahu.... Tapi tetap saja Aku gugup, Chaeyoung-ah. Bagaimana jika Aku memalukan Limario nanti" Jelas Jennie dengan memainkan ujing dress Pernikahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Fience (Completed)
RomanceJennie Kim... Seorang yeoja yang harus bersabar menghadapi sikap dingin Tunganannya sekaligus anggota militer