Part 20

12.3K 885 45
                                    

Suasan didalam Ruangan Limario mendadak menjadi dingin.

"K-kau j-jangan bercanda, Lily.." Lirih Jennie.

"Sayangnya Aku serius"

"Apa alasanmu menghentikan Pertunangan Kita, Eoh?" Jennie menatap sendu Limario.

"A-aku.."

"Tatap Aku jika Kau sedang berbicara" Jennie menangkup wajah Limario dengan kedua tangannya.

Tapi Limario dengan segera mengalihkan pandangannya dari Jennie. Karena dia tidak kuat jika harus melihat air mata Tunangannya itu.

"Jawab Aku, Lily.." Lirih Jennie.

"I-ini sudah keputusanku"

"Tapi tidak denganku" Jelas Jennie.

"Tapi Aku ingin Kita menghentikan Pertunangan ini"

"Wae?"

"K-karena.. K-karena A-aku sudah tidak mencintaimu" Limario mengeratkan kepalan tangannya saat berbicara.

"Tatap mataku dan katakan hal itu sekali lagi!"

Limario masih tidak berpaling pada tembok disampingnya itu.

"Apa Kau benar-benar ingin berpisah denganku?" Tanya Jennie dengan bergetar karena menahan tangis.

Limario menutup matanya erat saat mendengar suara Jennie yang memilukan.

"N-nde..." Suara Limario hampir tidak terdengar.

"Tapi Aku tidak akan melepaskanmu!" Tegas Jennie.

"Wae?"

Jennie jengah dengan sikap Limario yang terus melihat ke arah tembok dan tidak melihat ke arahnya saat berbicara.

"AKU SUDAH MENGETAHUI SEMUANYA!!"

Dengan kecepatan kilat Limario menoleh ke arah Jennie yang masih mengatur nafasnya.

"B-bagaimana.."

"Kemarin Haraboji menyuruhku untuk menemuinya dan dia mengatakan semua yang terjadi" Jennie menundukan kepalanya agar tangisannya tidak dilihat oleh Limario.

"Mianhae. Karena pergi begitu saja dan tidak mendengarkan penjelasanmu terlebih dahulu"

Srett

Grabb

Tubuh mungil Jennie seperti melayang karena Limario menariknya dan langsung memeluknya dengan erat.

"Andwae. Kau tidak perlu minta ma'af. Harusnya Aku" Limario mengelus rambut Jennie untuk menenangkannya.

"Jangan berbicara omong kosong seperti tadi, Lily..." Lirih Jennie.

"Arasseo, mianhae. Aku tidak akan melakukan hal bodoh seperti tadi"

Mereka berdua terhanyut dalam pelukan yang menyalurkan rasa rindu mereka masing-masing.

Limario merenggangkan sedikit pelukannya untuk menatap wajah Jennie yang dipenuhi oleh air mata.

Chu

Dengan lembut Limario mendaratkan bibirnya diatas bibir merah Jennie. Sedangkan Jennie yang dari tadi memejamkan matanya, semakin terpejam saat merasakan bibir lembut Limario melumat pelan bibirnya.

My Lovely Fience (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang