"Suster tolong!" Rere berlari menghampiri seorang suster yang ada di depan ruang UGD. Beberapa perawat langsung mengikuti Rere ke arah mobil wanita itu. Mereka mengeluarkan Lita yang tidak sadarkan diri. Rere hampir menangis kala melihat wajah Lita yang pucat pasi seperti tak bernyawa. Ia sempat mengecek denyut nadi Lita yang terasa lemah. Rere harus menunggu di ruang tunggu, sementara Lita mendapat tindakan dari dokter.
Dengan tangan gemetar, Rere menelpon Ethan. Beberapa dering terdengar, akhirnya Ethan mengangkat panggilan dari Rere.
"Ada apa, Kak?" tanya Ethan. Sedikit merasa terganggu dengan panggilan Rere.
"Istri kamu, Lita masuk rumah sakit. Kamu cepat ke sini." kata Rere sambil menangis.
"Aku kira ada apa, Kak. Sudah ya, aku sedang sibuk." kata Ethan cuek.
"Kamu gila ya?! Istri kamu sekarat, kamu malah sibuk kerja?!" Rere menghapus air matanya dan berteriak marah. Melupakan tempatnya berdiri saat ini.
"Kan udah ada Kakak. Lagipula salah sendiri kenapa sampai masuk rumah sakit." elak Ethan.
"Ke sini sekarang juga atau Kakak seret kamu! Kamu tidak akan bisa membayangkan apa yang bisa Kakak lakukan pada wanita simpanan kamu itu. Siap-siap ucapkan selamat tinggal pada Serly." Rere menutup panggilannya. Rere tahu Ethan tidak akan mengabaikan ancamannya karena ia pasti sudah tahu seberapa nekadnya kakaknya ini. Rere tidak akan melepaskan siapapun yang sudah menjadi incarannya.
Sebenarnya Rere itu penyayang. Ia baik pada semua orang kecuali orang yang tidak ia sukai karena sifat dan perilakunya. Karena seorang Rere sangat mementingkan etika, sikap dan perilaku. Ia sangat tidak suka dengan Serly yang menurutnya terlihat murahan. Ia juga tidak suka dengan Serly karena omongannya yang cenderung sinis dan kasar. Pokoknya ia tidak suka dengan Serly.
Tak lama kemudian, Ethan sampai di hadapan Rere dengan wajah kesal. Rere tersenyum sinis. Demi seorang Serly Ethan rela menuruti kemauannya menemui Lita padahal ia tahu Ethan tidak suka dengan Lita.
"Puas? Aku sudah datang." kata Ethan ketus.
"Belum. Kamu itu suaminya. Seharusnya kamu yang membawa Lita ke rumah sakit." cecar Rere.
"Aku tidak peduli. Palingan hanya cari perhatian saja." Entah kenapa tubuh Rere menggigil mendengar kalimat Ethan. Ia tidak menyangka kalau adiknya akan jadi sekejam ini. Rere mengepalkan tangannya, lalu tiba-tiba tangannya melayang ke pipi Ethan. Memberikan tamparan keras untuk adiknya itu.
"Bilang sekali lagi!" Ethan menggeram. Kenapa kakaknya mati-matian membela wanita itu daripada adiknya sendiri?
"Kenapa Kakak begitu membela wanita itu, hah?"
"Kenapa? Kamu tanya kenapa? Jelas Kakak lebih memilih Lita daripada wanita murahan yang sering kamu bela itu." Rere tersenyum sinis, "Kakak percaya kalau Lita tidak melakukan apa yang kalian para orang kolot tuduhkan. Kamu akan menyesal Ethan," ucapan Rere benar-benar membuat Ethan kesal. Tapi ia tak bisa membalas kata-kata kakaknya.
Dokter memperbolehkan Rere untuk menemari Lita. Lita mengalami demam tipus dan ditambah lagi syok berat. Dan Rere langsung tahu siapa yang membuat Lita seperti ini. Tidak lain adalah Si Pengecut Ethan. Rere menatap Ethan datar, "kamu lihat, ini akibat ulah kamu. Ceraikan Lita."
"Tidak bisa."
"Ceraikan Lita, Ethan. Kamu bisa bunuh dia lama-lama." desis Rere mencoba meredam suaranya.
Ethan melihat ke arah Lita, kondisinya masih sama. Pucat dan memprihatinkan. Ia lalu melengos dan mengatakan kata-kata yang membuat Rere semakin geram, "aku tidak bisa menceraikan dia karena Papa akan memecatku begitu aku melakukannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
All My Fault✔
RomanceINI NOVEL FIKSI YA YOROBUUN! JD KALO ADA YG NGGAK MASUK AKAL, EMANG CUMA FIKSI, GAK SESUAI SAMA KENYATAAN APALAGI AKAL MAKHLUK2 PALING RASIONAL SEDUNIA. MAKASII... WARNING!!! Cerita ini banyak memuat kata-kata kasar dan perlakuan tidak baik dalam r...