Sikap Ethan yang masih suka salah tingkah karena kejadian tadi pagi membuat Lita gemas ingin mengerjai Ethan lagi. Lucu juga kalau setiap melihat Lita Ethan jadi merah padam wajahnya. Ya ampun, si jantan yang dengan teganya bercocok tanam sambil membuat Lita menangis sekarang jadi malu-malu kucing kalau ditatap Lita.
"Kamu kenapa sih Ethan?" tanya mamanya. Heran karena anak lelakinya ini terus-terusan menghindari istrinya.
"Ethan, sini aaaa?!!!" Lita membawa sandwich dan menghampiri Ethan. Ethan malah menghindar dan berlindung di balik punggung mamanya.
"Ngga mau, ma tolong dong itu Lita disuruh diem." Ethan berkata setengah merajuk. Kalau begini, Lita jadi lupa dengan sosok pria yang sudah menyakitinya dulu. Ethan si bangsat berubah jadi Ethan si bocah. Aduh, Lita sampai sakit perut karena kebanyakan tertawa.
"Ma, itu apa?" tanya Lita saat melihat Dina mengeluarkan sebuah buku.
"Ini album foto keluarga. Piknik begini enaknya sambil nostalgia kan?" Semuanya mengangguk antusias, bahkan Bastian juga ketawa lucu sambil menatap wajah Lita. Bastian adalah lelaki kedua yang jatuh cinta dengan Lita setelah papanya Lita.
Hanya Ethan satu-satunya yang memasang wajah masam. Masam bagaikan jeruk nipis yang habis diketekin. Dia tahu sebentar lagi akan dinistakan oleh keluarganya sendiri.
"Kok Ethan antusias sekali? Udah ngga sabar ya?" tanya Lita. Ada-ada saja ucapan bumil satu ini.
Antusias jidatmu lebar, batin Ethan.
"Iya nih, karena Ethan udah ngga sabar banget... Kita mulai nostalgianya." Mama Dina juga kalau urusan kompor mengompori adalah ahlinya.
Jefri, papanya Ethan, hanya tersenyum melihat keakraban keluarganya ini. Jarang berada di rumah membuatnya terpikirkan untuk mengadakan Quality Time bersama keluarga. Lagipula Ethan juga sesekali harus kumpul dengan keluarga daripada sibuk lembur di kantor kan?
"Ma, ini siapa?" Tunjuk Lita ke arah foto seorang bayi berumur kira-kira 1 tahunan.
"Ini fotonya Ethan. Eyang putri yang mengambilnya. Katanya buat kenang-kenangan nanti kalau sudah kembali ke luar kota." Di sana ada foto bayinya Ethan sedang dipangku oleh kakeknya mungkin. Bayi Ethan di foto itu endut sekali, Lita jadi gagal fokus membayangkan Ethan yang seperti itu.
"Gendut banget ya ma, lucu kaya Bastian." Lita lalu menatap foto itu dan Bastian beberapa kali. Keningnya berkerut samar, lalu ia menggeleng pelan, "papa lucu ya sayang?" Lita menjawil pipi gembul Bastian yang baru berusia 2 bulan. Baru 2 bulan saja sudah gendut.
"Iya, dulu Ethan dipanggil bakpao sama eyang kakungnya. Ethan kan cucu laki-laki pertamanya, jadi senang sekali kalau main sama Ethan." kata mama Dina.
"Pindah dong," kata Ethan.
Mereka membicarakannya seolah ia tak ada di sana saja.
"Eh, ini?" Lita terkejut, mamanya cantik sekali saat muda.
"Iya, ini kebalik. Harusnya foto nikah dulu ya kan? Kalo gini kesannya jadi setelah ada Ethan baru nikah." Mama Dina tergelak.
Lita juga ikut tertawa.
"Ini foto pernikahan mama sama papa? Mama cantik, papa ganteng sekali, mirip banget sama Ethan." Tanpa bisa dikontrol, Ethan tersenyum tipis dan terbahak di dalam hati. Secara tidak langsung Lita mengatakan kalau dia ganteng, hehe.
"Iya, tapi papamu ngga senyum sama sekali.." gerutuan mama Dina membuat papa Jefri tertawa.
"Itu karena papa nahan buang air. Orang perut mules mana bisa diajak senyum.." kata papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
All My Fault✔
RomanceINI NOVEL FIKSI YA YOROBUUN! JD KALO ADA YG NGGAK MASUK AKAL, EMANG CUMA FIKSI, GAK SESUAI SAMA KENYATAAN APALAGI AKAL MAKHLUK2 PALING RASIONAL SEDUNIA. MAKASII... WARNING!!! Cerita ini banyak memuat kata-kata kasar dan perlakuan tidak baik dalam r...