Malam Terakhir

10.4K 450 23
                                    

"Aku nggak lagi pengen bercanda, Hen." Ethan meremat bahu Henri cukup keras. Namun pria dihadapannya itu tetap menampilkan raut wajah tenang dan terlihat tidak main-main dengan kata-katanya.

"Ini bukan saat yang tepat untuk bercanda." kata Ethan sekali lagi.

"Siapa yang bercanda? Siapa yang sedang bercanda?!" Henri melepaskan tangan Ethan dan menyerahkan sebuah amplop. Dengan tergesa Ethan membukanya. Ia membaca tulisan yang sebenarnya ia sendiri tak tahu apa maksudnya.

"Apa ini? Angka apa ini?" tanya Ethan.

"98% DNA mereka berdua cocok. Kamu simpulkan sendiri." kata Henri.

"Ini tidak mungkin! Hen, Bastian itu anakku! Dia anakku!"

"Aku tahu kamu sangat menyayangi Bastian, tapi Serly telah menghianatimu. Dan Bastian adalah buktinya!"

"Aku harus bertemu pria keparat itu!" Ethan berjalan gontai menuju ruangan yang kata Henri adalah ruangan tempat Bastian dirawat inap.

Dengan tangan gemetar Ethan membuka pintu putih itu dan mencoba menelisik ke dalam ruangan. Di dalamnya hanya ada seorang pria yang duduk memunggunginya dengan seorang bayi berumur 7 bulan di hadapannya.

Ethan menatap punggung lelaki itu. Ia menatapnya dengan sinis. Bagi Ethan, hanya dia yang pantas jadi ayah Bastian, bukan pria ini.

"Maaf, tapi kupikir kau harus pergi. Anakku adalah tanggung jawabku." kata Ethan memecah keheningan.

Pria itu berbalik. Pria yang sama dengan pria misterius yang selama ini mengintai Lita dan Bastian. Jadi pria itu adalah ayah biologis Bastian?

Jalang Serly itu hanya memanfaatkannya. Dia memanfaatkan dirinya selama ini.

"Bastian adalah putraku. Dia adalah putra kandungku. Mungkin kau pernah menjadi kekasih Serly, tapi aku tahu benar ia sudah tak memiliki perasaan lagi padamu sejak berhubungan denganku."

"Omong kosong apa yang kau ucapkan?"

"Serly kembali padamu karena aku meninggalkannya. Satu-satunya yang membuatnya lari padamu adalah karena uangmu."

"Berhenti mengatakan omong kosong itu!"

"Apa? Kau tidak percaya? Bahkan setelah tahu Bastian bukanlah anakmu? Bastian adalah anakku dengan Serly. Jadi aku yang akan membesarkannya."

Ethan menatap tajam ke arah pria itu, lalu menatap Bastian. Jadi selama ini memang benar ia telah dipermainkan oleh Serly.  Benar bahwa ia telah dikhianati. Bahkan dia menempatkan penghianat di sisinya alih-alih istrinya sendiri.

Ethan keluar dari ruangan itu tanpa sepatah katapun. Ia marah pada dirinya sendiri. Ia marah pada Serly sampai rasanya ia sanggup menghancurkan kuburan wanita itu. Dengan keras Ethan mengepalkan kedua tangannya, menahan amarah yang bergejolak dalam hatinya.

"Ethan, sebaiknya kamu kembali ke tempat istri dan anakmu dirawat. Aku akan mengurus masalah lainnya."

"Apa terjadi sesuatu dengan mereka?"

Tak lama ponsel Ethan berbunyi.

"Tuan, maaf... Tapi kami tidak bisa menyelamatkan putri anda. Dia telah pergi untuk selamanya."

Dan yang Ethan rasakan saat ini adalah, salah satu tulang rusuknya seperti direnggut dengan paksa. Tuhan, Kau pasti sangat marah padaku saat ini, batin Ethan.

***

Di malam itu, langit nampak lebih kelam dari biasanya. Bias kerlip bintang bersembunyi di balik tebalnya lapisan awan. Hawa dingin terasa bagaikan pedang yang menusuk ulu hati.

All My Fault✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang