Cuti Kuliah

15.6K 780 20
                                    

Bangun dari tidur, Lita merasa sangat segar. Gadis itu segera keluar dari kamar. Yang Lita tahu, seorang istri wajib melayani suaminya. Dan sekarang ia ingin membuatkan sarapan untuk Ethan.

Lita menengok ke dalam kulkas, hanya menemukan bahan untuk membuat sop, ayam, dan telur. Mungkin membuat roti bakar dan telur saja. Mengingat sudah hampir siang. Lalu setelah itu Lita akan memasak sop dan membuat nasi. Dengan cekatan Lita menghidangkan roti bakar dan telur mata sapi. Lalu bersiap membuat nasi. Sambil menunggu nasi matang, Lita membuat sop sosis terlebih dahulu. Gadis itu tersenyum puas saat melihat hasil masakannya yang masih mengepulkan asap dan tercium sedap.

Pintu kamar Ethan terbuka. Pria itu keluar dari kamarnya dengan wajah segar sehabis mandi. Lalu melangkah ke arah dapur untuk mengambil minum.

"Kak, aku buatkan sarapan. Dimakan ya..." ujar Lita pada Ethan. Pria itu meletakkan gelasnya dan menatap makanan kemudian mengalihkan tatapannya ke arah Lita yang sedang tersenyum.

"Siapa yang menyuruhmu memakai baju itu?" suara rendah Ethan membuat Lita mengernyit.

"Ini baju yang di lemari." kata Lita.

"Siapa. Yang. Menyuruhmu. Memakai. Baju. Itu?!" desis Ethan, menekankan setiap kata yang ia ucapkan.

"Engh... Tidak ada. Aku--"

"Ganti! Kau pikir siapa kau berani menyentuh pakaian yang ada di dalam lemari?!" bentak Ethan.

"Tap-tapi Lita tidak punya baju lain." cicit Lita.

"Aku tidak peduli! Lepas baju itu! Dan satu lagi, tidak udah bersikap seperti seorang istri. Siapa juga yang mau makan masakanmu." Ethan berjalan meninggalkan Lita yang menunduk, "jika kau tidak segera melepaskan baju itu, maka kau akan tahu akibatnya." tambah Ethan ketika berhenti dan melihat Lita masih berdiri diam. Lita tersentak, ia segera berlari masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti pakaiannya. Tapi yang ia punya hanya gaun pengantinnya. Mungkin ia harus pulang ke rumahnya dulu.

Tak berapa lama setelah ganti baju, Lita segera pulang ke rumahnya. Membuat sang mama mengernyit melihat putrinya yang datang dengan gaun nikahnya.

"Lita, kamu ngapain?" tanya Arumi.

"Lita mau ambil baju, Ma." kata Lita tanpa repot-repot menjelaskan lebih jauh. Gadis itu berjalan ke kamarnya. Melepas gaunnya lalu mengganti dengan baju kaos dan celana jeans miliknya. Lalu mengepak pakaiannya ke dalam dua kopernya.

"Kamu semalam tidur di mana? " tanya Arumi.

Lita memutar bola matanya, masih ingat juga mamanya untuk bertanya hal itu.

"Di rumah Kak Ethan." jawab Lita.

"Di rumah Ethan? Tapi pagi Mama ke rumah Jeng Dina kamu tidak ada." kata Arumi.

"Ya karena ini bukan rumah Mama Dina, tapi rumah Kak Ethan." sahut Lita. Selesai memasukkan alat make up dan semua barang pentingnya, Lita menggeret dua kopernya keluar dari kamar.

"Ma, aku pergi dulu ya..." kata Lita. Mencium tangan mamanya dan bersiap keluar dari rumah ketika mamanya bertanya.

"Ta, coba dengerin Mama dulu." Arumi menghentikan langkah Lita. Ia mengajak Lita duduk di sofa.

"Ada apa Ma?" tanya Lita heran. Wajah mamanya serius sekali.

"Begini, bagaimana kalau kamu untuk sementara cuti kuliah dulu." kata Arumi yang membuat Lita terkejut.

"Ma, Lita kan sudah semeater 5, bentar lagi lulus." kata Lita.

"Iya, tapi kan kamu baru menikah. Dua minggu lagi liburan kamu selesai. Mama hanya tidak ingin kamu mengabaikan suami kamu." kata Arumi.

All My Fault✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang