Kenyataannya Seperti Itu

16.2K 740 11
                                    

Baca sampe selesai ya manusya...

Kegajean ini yg akan bikin kelean pusying :O

...

...

...

Lita sudah mandi pagi-pagi sekali. Ia juga memakai baju yang rapih. Setelan kemeja dengan rok pendek  dan blazer warna peach. Cantik dan elegan. Rambut panjangnya dicatok bergelombang. Make up tipis membuat wajah Litq terlihat fresh. Lita lalu tersenyum. Dia mengambil tas dan dompetnya lalu keluar dari kamarnya.

Lita bergabung dengan Ethan di meja makan. Masih dengan senyuman mengembang, Lita menatap Ethan dengan tatapan bertanya, "kenapa?" tanya Lita.

"Kamu mau kemana?" Ethan malah balik bertanya.

"Ikut denganmu." Lita memakan sarapannya, nasi goreng keju dengan irisan tomat kesukaannya.

"Tidak boleh."

"Aku nggak minta ijin."

"Sekali tidak boleh ya tidak boleh."

"Ethan, aku cuma mau ikut. Aku nggak akan ganggu." Ini keinginan babynya kok, Ethan saja yang ge er.

"Sttt..." kata Lita saat Ethan hendak buka mulut, "anak kamu yang pengen." Ethan langsung bungkam.

Selama perjalanan ke kantor papa mertuanya, Lita lebih banyak diam. Soalnya dia selalu mual setiap pagi, apalagi kalau naik mobil. Antisipasi saja, siapa tahu mualnya datang. Nanti kalau Lita banyak membuka mulut, tiba-tiba dia muntah lagi.

Sampai di kantor, Ethan disambut oleh beberapa staff lainnya. Meskipun belum menjabat sebagai direktur, semua orang yang bekerja di sini juga tahu kalau Ethan adalah anak dari pak boss. Lita mengekor di belakang Ethan, membuat para karyawan heran dengan identitas wanita itu. Mereka saling berbisik dan bertanya-tanya siapakah wanita yang Ethan bawa.

Lita ikut masuk ke ruangan Ethan, ia duduk di sofa empuk dan langsung merebahkan tubuhnya. Melihat hal itu Ethan mendesah panjang, kenapa sih kelakuan Lita bisa serandom ini?

"Lita?" panggil Ethan. Lita malah sudah jatuh ke alam mimpi.

Lita sendiri sadar ia begitu aneh dan random. Dulu ia merasa nyaman bila bisa berjauhan dengan Ethan, namun sekarang berbeda... Rasanya ia ingin selalu mengekor tepat di belakang Ethan dan tidur di dekatnya.

Flash back.

Ethan pikir Lita hanya main-main. Ethan juga sudah menggertak Lita dan mengancam wanita itu, tapi Lita hanya tersenyum lebar lalu menarik Ethan ke dalam kamarnya. Wanita itu bahkan sudah menyiapkan tempat tidur.

"Ini buat kamu, ini buat aku." Lita menunjuk kedua sisi tempat tidur yang terpisahkan oleh sebuah guling.

"Jangan kamu pikir aku mau di sentuh ya!" sembur Lita.

"Siapa juga yang ingin menyentuhmu." gumam Ethan.

"Sekarang kamu tidur di situ." Lita berjalan untuk mematikan lampu kamar dan menghidupkan lampu tidur.

"Sebelum tidur, kita adakan sesi cerita seram dulu."

Mulut Ethan menganga lebar. Dipikiran Lita apakah saat ini mereka tengah kemping? Ethan langsung menolak tegas. Harga dirinya sudah berada di lembah paling dalam saat ini, mana mungkin terus masuk ke inti bumi gara-gara keinginan konyol Lita.

"Diam atau aku sumpal lagi mulutmu." Perkataan Ethan memang membuat Lita diam. Ethan yang menyadari apa yang baru saja ia katakan sontak menoleh ke arah Lita. Takutnya kan wanita itu jadi mengingat peristiwa malam itu. Tapi sebaliknya, Lita malah menatapnya sambil tersenyum seperti joker.

All My Fault✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang