"Bi, titip Bastian sebentar." Lita merasa kepalanya begitu pusing hingga tubuhnya terasa berputar. Ia masuk ke dalam kamar, tidak menemukan apa yang ia cari. Baru keluar kamar lagi, tapi tubuhnya sudah keburu ambruk ke lantai. Bi Irah yang melihatnya sontak terkejut, sedangkan Bastian menangis. Di tengah keributan itu Ethan keluar dari kamarnya.
"Ada apa Bi?" tanya Ethan.
"Tuan, nyonya pingsan." kata Bi Irah. Mata Ethan otomatis mencari keberadaan Lita. Dan benar saja, wanita itu pingsan di depan pintu kamarnya.
Dia berjalan menghampiri Lita.
"Kenapa bisa pingsan sih?" mau tak mau Ethan kemudian membawa Lita masuk ke dalam kamarnya dan memanggil dokter pribadinya.
Dokter Ryan, adalah dokter keluarga Ethan yang juga berteman dengan Rere. Dokter Ryan butuh beberapa saat untuk memastikan penyakit Lita. Namun selanjutnya ia malah tersenyum, "Ethan... Ethan, istri kamu nggak papa. Dia pingsan karena kurang nutrisi dan cairan. Mungkin karena kalo buat makan suka mual ya?" Ethan tidak mengerti dengan arah pembicaraan Ryan.
"Jangan lupa beliin vitamin ini, biar kandungannya kuat." kata Ryan sambil menyerahkan resep pada Ethan.
"Tunggu, maksud bang Ryan apa ya? Kandungan apa?" tanya Ethan tidak mengerti.
"Loh iya, ini istri kamu kan sedang hamil. Sudah lewat 4 minggu. Kamu nggak tau ya?" masih terkejut, Ethan tak tahu harus berkata apa.
"Kandungan dia masih seumur jagung begini, harusnya kamu banyak kasih perhatian. Apalagi dia punya riwayat penyakit jantung di keluarganya. Ibu hamil kalo tekanan darahnya tinggi itu wajar, tapi kalo sampai mau melahirkan tetep tinggi itu baru nggak wajar, sering temenin dia cek kehamilannya. Ya sudah abang pulang dulu." Ethan hanya manggut-manggut mendengar apa yang Ryan sampaikan.
Gila. Ini pasti kesalahan kan? Pasti Ryan salah diagnosa kan? Tidak mungkin kalau Lita hamil anaknya. Lagipula mereka hanya melakukannya sekali dan itupun Ethan tidak sengaja mengeluarkannya di dalam. Pasti... Pasti Lita melakukannya dengan lelaki lagi setelah itu kan?
Ethan yang sedang sibuk memikirkan segala kemungkinan lain tak menyadari kalau Lita sudah sadar. Lita memegangi kepalanya, ia berusaha untuk bangun. Rasa mual tiba-tiba menyergapnya, membuat Lita langsung berjalan sempoyongan ke kamar mandi. Ia memuntahkan semua isi perutnya, hanya air dan bekas bubur yang ia makan tadi pagi. Tubuhnya langsung lunglai di depan closet.
Setelah kembali ke kamarnya, ia agak terkejut melihat Ethan. Ethan sudah menatap Lita dengan tatapan tak bersahabat seperti biasanya. Tapi Lita tak peduli, ia berjalan melewati Ethan. Lelaki itu berdecih muak, "kau hamil."
"Jangan bercanda." kata Lita.
"Siapa yang ingin bercanda denganmu sialan?"
Yaya, Lita tahu Ethan pasti tak akan sudi bercanda dengannya, tapi mengatai Lita hamil itu sudah keterlaluan.
"Dengar ya, aku tak tahu kenapa kau sangat membenciku. Semua yang terjadi selama ini bukanlah kehendakku. Kau pikir aku wanita murahan yang dengan mudahnya merayu lelaki? Tapi kalian semua selalu saja menuduhku. Semua salahku! Kau yang memperkosaku juga salahku? Sekarang kau menuduhku hamil?" emosi Lita sudah naik ke ubun-ubun. Siapa yang peduli kalau Ethan adalah suaminya? Ethan bahkan tak pernah memberinya nafkah? Apa itu masih layak untuk disebut suami?
"Mana mungkin kau tidak tahu? Kau masuk ke kamarku pasti kau tahu itu kamarku kan? Kau pikir aku bodoh?!"
"Ya! Mungkin kau bodoh!" balas Lita.
"Selain murahan kau juga kurang ajar ya?!"
"Selain bodoh kau juga suka sekali membentak!"
"Cukup Lita!"
KAMU SEDANG MEMBACA
All My Fault✔
RomanceINI NOVEL FIKSI YA YOROBUUN! JD KALO ADA YG NGGAK MASUK AKAL, EMANG CUMA FIKSI, GAK SESUAI SAMA KENYATAAN APALAGI AKAL MAKHLUK2 PALING RASIONAL SEDUNIA. MAKASII... WARNING!!! Cerita ini banyak memuat kata-kata kasar dan perlakuan tidak baik dalam r...