6

24.2K 831 3
                                    

Nafasmu masih kupelihara, tanganmu masih setia ku genggam erat, namamu kuletakan khusus di hatiku, kebencian awal dari semuanya, tapi kenapa dikata kebencian pasti akan Mencintai.
.

Senja melepas paksa tangan Junna dari genggamannya. Tetapi semakin Senja ingin mencoba lepas Junna semakin mengeratkan genggamannya.

"Anjing!" Elang menendang bokong Junna hingga membuat junna tersungkur, kemudian ia menarik tangan Senja untuk mendekat ke Arahnya, "mundur." Ucap Elang meminta kepada Senja, Senja mengangguk lalu menjauh dari pertikaian Elang dan juga Junna.

"Berapa kali gue bilang sama lo, masalah lo itu sama gue, bukan sama orang sekitar gue." Kata Elang lantang

Junna berdiri lalu tersenyum Sinis, "Kenapa kalau gue gangguin temen temen lo? Ada masalah?"

"Gue pringatin sama lo sekali lagi. Jangan pernah bawa bawa Senja, sekali lo Sentuh Senja gak akan ada ampun buat lo." Tegas Elang kemudian berbalik menarik pelan tangan Senja.

"Ntar ya ja, gue Telfon malem ini. Makasih udah bagi-in nomer hape lo!" Pekik Junna. Elang mendengar itu langsung menoleh ke arah Senja, Senja menggeleng. Berarti Junna hanya mengada cerita untuk membuatnya berkelahi di sekolah lagi.

"Malem ini juga ya ja, kita ke Bar, trus mau kemana lagi juga gue ikut, sebutin aja berapa bayaran lo!"

Rahang Elang mengeras lalu berbalik mendekat ke arah Junna.

Bugh.

Pukulan itu dilakukan oleh Elang berkali kali diperut Junna, lalu ia menarik seragam Junna, "Apa maksud lo Senja mau dibayar, hah? Jaga mulut lo ya anjing!"

"Lo bisa tanya sama Senja Lang,"

Elang memukul keras perut Junna hingga tersungkur lagi, "jaga mulut lo! Senja beda sama cewe yang pernah lo bawa ke dunia diskotik. Apa lo mau berantem sama gue disini, bener mau mati lo, Iya? Hah!"

"Lo fikir gue takut sama lo ? Cuih! Takut sama orang modelan kaya lo, gak ada untungnya"

"Oh gitu, gue juga. Mukulin lo gak ada ruginya buat gue," Elang menendang perut Junna.

Perkelahian itu terjadi, Senja sudah berteriak untuk menyetopkan perkelahian ini, bahkan ka juga meminta tolong kepada Erik buat melerai. Tetapi Erik malah tersenyum melihat perkelahian Junna dan Erik.

Sampai ada salah satu siswa yang melihat perkelahian itu, "ada yang berantem woi ada yang berantem!" Pekiknyaa.

Tempat itu mulai dipenuhi siswa siswi yang mengelilinginya, termasuk guru yang baru keluar dari kelas pelajarannya, Bu Tara.

Bu Tara mendekat dan datang bersaman sama Wira dari Arah yang berbeda setelah Bu Tara datang, Elang tidak berani menghajar Junna lagi karna tidak perlu menyakiti Junna sekali pun, Elang selalu di sudutkan salah.

Wira mendekat lalu ikut memukul Junna lagi, "biar Habis lo disini." Ucapnya

"SUDAH SUDAH!!" Pekikan lengking itu berasal dari suara bu Tara.

"Ini ada apa lagi ini ?" Tanya Pak Arya yang baru saja ikut memperkeruh suasana di telinga Elang.

"Elang Wiraa! Mau berapa kali dalem seminggu kalian masuk BK ?!" Kata Bu Tara geram.

"Ibu maunya berapa, saya siap buat masalah terus. Yaa itung itung liat bu Tara yang cantik kan lebih mendingan" jawab Elang Santai.

"Masih aja bercanda kamu Lang! Umur saya sudah empat puluhan masih kamu godain. Hehh nak, ingat umurrr!"

"Ah bu, umur kan gak ada masalahnya, kalau udah cinta?" Celetuk Wira.

"Yaampun Wira Elang! Kalian ini dibilangin nyaut terus" ucap bu Tara berdecak

ElangSenja (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang