"mungkin saya yang terlalu memaksakan untuk dia mencintaiku"-Senja Aqila.
.
.
Sudah hampir dua minggu sudah Elang dirawat dan tidak juga tersadar dari komanya. Senja selalu menanti Elang yang tampaknya belum ada tanda tanda akan sadar dari koma.
Senja selalu menjaga Elang. Pagi. Siang. Bahkan malam sekalipun. Saat ini yang ia harapkan hanyalah Elang bangun dan kembali seperti semulanya.
hanya saja bukan ini yang jadi keinginan Senja untuk melihat Elang terbaring lemah di hadapanya. bukan juga harapannya untuk Elang terpejam didepannya saat ini.
"ayo Lang,bangun. Kamu gak rindu apa sama aku?" ucap Senja sambil mengenggam tangan Elang yang dingin.
Belum ada jawaban apapun yang Senja dengar. Kemudian ia tersenyum,"kita udah lulus pun kamu masih belum sadar,padahal kan aku pengen banget foto bareng kamu,Lang"
"Aku mau cerita dikit deh. Kemarin,Erik udah minta maaf sama aku. Namira juga jengukin kamu kemarin. kita semua rindu tau Elang yang kasar dan nyebelin. kamu kapan sadarnya ? capek taukk nungguinnya"
Pintu ruangan terbuka membuat Senja menoleh kearah pintu tersebut untuk memastikan siapa yang bakal datang. Ternyata om Abri dan tante Iren.
"Apa ada kabar baik tentang Elang,Senja?" Tanya Iren
Senja menggeleng.
"Sepertinya keinginan saya sudah bulat untuk membawa Elang berobat ketempat yang lebih terkendali pengobatannya" kata Abri membuat Senja keheranan.
"pengobatan ? maksud Om apa ?" tanya Senja
"Om bakalan bawa Elang berobat keluar negri. ke Jerman tepatnya"
Senja terhening di tempatnya. Tubuhnya kaku seketika. Jerman itu sangat jauh dan kenapa harus Jerman ? kenapa bakal ada perpisahan lagi setelah ini ?
"Elang pasti sehat setelah ini Senja. pasti." ujar Iren menenangkan Senja,"Elang pasti sembuh"
"Elang bakalan ninggalin Senja semakin jauh" lirih Senja
"Om dan tante bukan bermaksud menjauhkan kamu dengan Elang. Tapi om dan tante ingin yang terbaik buat Elang"
"Apa gak ada cara lain om ? Senja gak mau kehilangan Elang lagi Om" tanpa sadar air mata Senja terjatuh begitu saja.
"Elang harus bisa jalani pengobatan yang lebih serius,Senja. Maafin Om dan Tante"
"Tapi Om dan Tante janji satu hal sama Senja. Elang bakal sembuh kan tan? bakal sembuh kan?"
Iren ikut menjatuhkan air matanya. meski berat bibirnya mengucap. tapi ini jalan satu satunya agar Elang sehat.
"kita gak bisa janji. tapi om bakal berusaha"
"Kasih kabar ke Senja terus ya Om"
"Pasti. Om bakal berusaha sempetin ngabarin kamu"
Senja tak kuasa menangis menatap Elang. Hidung yang di selang,kening yang di perban. dan wajah yang masih tampak luka baru. Senja mengenggam tangan Elang selalu,senyuman tipis hadir diwajahnya.
Senja mendekat di kuping Elang,"Janji bakal sembuh ya. Aku bakal tungguin kamu selalu di taman. Aku percaya kmu kuat"
"Om selalu nemuin ini di tong sampah kamar Elang. Awalnya om nemuin satu,ternyata bukan hanya satu. Bi Yuni selalu dapet yang sama. kamu simpen ya" Abri memberikan lima kertas putiih berisi berbagai tulisan disana.
Senja mengambil kertas itu,kemudian ia tersenyum ketika ia membaca salah satu kertas di tangannya yang bertuliskan,"alay gak suh nulis ginian ? bodo amat deh. I LVE SENJA AQILAAAAA!!!!"
"Aku juga sayang kamu. hehe" ucap Senja terkekeh kecil
ponsel Senja berdering. Ia kemudian mengangkat telfon itu.
"Nak. kamu pulang jam berapa?" tanya Endah dari balik telfon.
"Iya ma..Bentar lagi Senja pulang"
"Mau papa jemput ?"
"Gak perlu ma,bisa kok"
"Jangan kesorean ya Nak"
"Iya ma"
sambungan itu terputus. Senja memandang Iren dan Abri bersamaan."Senja pamit ya,Om,Tan" pamit Senja.
Abri mengangguk,"Jangan tunggu Elang pulang, tapi tunggu kabar Elang sehat total"
Senja terdiam. Apa maksud dari semua kata kata Abri ini ? sungguh menampar dirinya.
Senja berjalan keluar sambil membaca kertas yang Elang tulis.
Katanya gak kenal maka gak cinta itu basi. buat gue nggak tuh kayanya. Nih gak tau kenapa gue suka sama cewe cupu dan udik kaya Senja. Sumpah cantik banget waktu pergi ke festival di alun alun. sayangnya sih gue bareng Jeslyn dan dia bareng Erik. padahal ya posisi gue pacarnya. dan gue malah marah dan bentak dia di depan umum karna udah berani jalan dibelakang gue. bodoh banget gue jadi cowo.
Lalu Senja beralih ke kertas selanjutnya
Kata apa yang mengambarkan Senja ? menurut gue sih,Indah. Seindah Senja Aqila
Senja terkekeh. bukan pasal apa apa,hanya saja menurutnya Elang yang kasar juga suka mencurahkan isi hatinya di kertas simpel kaya gini.
Ada yang bilang hati itu sekeras batu. Menurut gue sih,Iya. Karna penghancur batu itu berada di orang yang selalu buat lo bahagia.
Gue bakal buktiin,Ja. kalau gue bisa berubah dan buat lo bangga.
"Lo buat gue bangga banget,Lang. Gue bangga sama lo. banget"
*****
Malam ini sebenarnya Senja ingin melihat kepergian Elang di bandara. Tetapi ia mengurungkan niat nya agar pergi ke taman seperti biasa ia dan Elang bertemu. Senja membuka
kembali masing masing kertas yang diberi Abri kepadanya,segitu pentingnya Senja dihidupnya? ntahlah,yang jelas Senja merindukan sosok Elang di hidupnya.
Elang yang selalu membuatnya takut,kesal,sedih,marah,dan lainnya.
"aku bakal mungguin kamu,aku janji"
****
Ucapan senja benar,ia menunggu dan terus menunggu Elang sampai kapanpun.
Jika Elang kembali,ia berjanji akan membuat Elang menjadi miliknya lagi.
Biarpun Elang selalu marah,rasa cinta itu tak pernah hilang.
Merasa tersakiti disaat dia pergi,tetapi salah sendiri untuk menjauh. Namun kenyatannya,dirimu pun tak sanggup menjauh,dia pergi. Kamu kembali. Namun sama siapa ? Dia sudah pergi jauh.
Jika ia lupa,bagaimana dengan hatimu ? Siap menerima kenyataan bahwa dia orang yang selama ini kamu tunggu ?
Senja percaya. Suatu saat Elang kembali dengan kondisi menghampirinya di depan rumah,menantinya membelikan bakso, Senja sangat ingin itu kembali.
Take care,Lang. Semoga Cepet sembuh,dan semoga lekas kembali.
*****
Banyak yang ngoment ceritanya ngegantung:( maaapin yaa. Maaf beribu maaf,dan makasih buat yang komen telah menyadarkan dirikuh hiks hiks hiks
hayyyyyy GAISSSS UCAPKAN SELAMAT TINGGAL UNTUK ELANGSENJA INI HAHAHAHA
AKHIRNYA TAMAT JUGA NI CERITA,SO JAN SEDIHHH... SETUJU GAK KALO ADA ELANGSENJA2??
SALAM,Oliv
KAMU SEDANG MEMBACA
ElangSenja (COMPLETED)
RomanceTak selamanya,Benci itu Benci. Tak selamanya,Sedih itu Sedih. Senja selalu menganggap bahwa Elang itu menyukainya. Dua tahun lamanya mereka pacaran,tak satupun harapan yang Senja dapat. Elang selalu memperbudaknya. Selalu memanfaatkannya. Selalu me...