'Buka matamu,disekelilingmu menginginkan mu bahagia,dan kebahagiaan mu ada tepat di depan matamu,jalani dan lewati semua masalah itu,ambil langkah untuk bahagia lebih baik.' -Senja Aqila
.
.Malam ini,Senja tepat di depan rumah Elang,dengan keyakinan ia berhasil membuat dirinya percaya diri untuk menemui Elang.
Karna tujuannya dari dulu hanya satu,ingin Elang berubah. Dan sekarang,tanpa Senja minta Elang membukakan pintu agar Senja bisa leluasa berusaha membuat Elang berubah.
Senja mengetuk ngetuk pelan pintu rumah Elang,"Permisi?" Ucapnya.
Tak lama pintu rumah Elang terbuka,sosok wanita paruh baya membuka pintu itu dengan Senyuman yang mengiring di wajahnya,Bi Yuni.
"Siapa bi?!" Pekik seseorang laki laki dari dalam rumah itu.
"Ini Den,Non Senja!" Jawab Bi Yuni dari depan pintu.
Elang langsung menyudahi makannya,ia menatap kedua orang tuanya yang tengah duduk di hadapannya ini,"Dosen mau ngajar dulu ya. Ibu dan bapak kepala silahkan lanjut makannya" kekeh Elang sambil meninggalkan meja makan.
Iren dan Abri terkekeh pelan,ia melihat putranya kembali tersenyum sumringah lagi.
Itu semua karna Senja.
****
Elang berjalan keluar menuju ruang tamu,dengan pakaian seadanya,kaos polos abu abu dan celana pendek berwarna hitam polos.
Senja menatap linglung dengan situasi ini,ia membawa buku di tangannya,Slingbag di bahu kirinya,dan tengah menatap Elang dalam ke adaan berbeda.
Berbeda dalam arti kata bukan di Sekolah. Senja sedikit tersenyum canggung ketika Elang duduk di hadapannya.
"Kirain gak bakalan dateng" ucap Elang.
"Dateng kok. Mana buku kamu katanya mau belajar?" Tanya Senja.
"Kamu ?" Tanya Elang memperjelas,"gak salah denger ya?"
Senja menggerutuki ucapannya sendiri. Demi apapun sekarang ini ia sedang gugup, gugup sekali ditatap dengan orang yang selalu ada di fikirannya.
"Udah,panggil Sayang juga masih berlaku kok kaya yang dibuku" kekeh Elang tanpa dosa,Senja mencibir kesal.
"Mulai deh,udah ah males ngobrol sama lo,bete gue" Senja mulai mengemas bukunya yang ada di meja.
"Eh,jangan" ujar Elang membuat aktivitas Senja berhenti,"niat gak sih ajarinnya?" Tanya Elang
"Elangga Aniko,belajar sekarang atau gue pulang?"
Elang mengangguk ngangguk kecil,"oke,ikut gue" Elang menarik pelan tangan kiri Senja,karna tangan kanannya dipenuhi buku buku.
Melewati kamar yang tertutup rapat,bahkan Senja tidak tahu apa isi ruangan tersebut.
Di tempat biasa dirumah Elang,Elang kembali membawa Senja dengan tempat yang tak asing ini.
Suasana kolam renang yang mengekspos jelas langit hitam ini membuat Senja selalu tersenyum bak itu adalah hal yang indah.
"Lo tunggu disini,gue ambil buku." Ucap Elang kemudian meninggalkan Senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ElangSenja (COMPLETED)
RomanceTak selamanya,Benci itu Benci. Tak selamanya,Sedih itu Sedih. Senja selalu menganggap bahwa Elang itu menyukainya. Dua tahun lamanya mereka pacaran,tak satupun harapan yang Senja dapat. Elang selalu memperbudaknya. Selalu memanfaatkannya. Selalu me...