"Pada dasarnya aku faham,ketika serius itu malah menjadikan sebuah landasan untuk percaya,dan sebuah kepercayaan menjadikan sebuah landasan dengan kekecewaan"-Senja Aqila
.Keheningan dirasakan Senja, dihadapannya muncul Erik tanpa ia sangka sangka.
Dalam fikirannya terbesit suatu pertanyaan yang selama ini tak pernah ia tahu.
Sejak kapan Erik suka main ke tempat seperti ini ?
"Rik ?" Ucap Senja "kok lo bisa ada disini ?" Tanya Senja masih bingung.
"Ujian Nasional udah kelar,Ja" jawab Erik.
Senja mendadak ambigu,"i-iya,gue tau"
"Artinya,sekarang lo harus tau apa yang lo gak tau sekarang" ucap Erik berjalan perlahan mendekati Senja.
Kening Senja berkerut,ia ikut memundurkan langkahnya,"maksud lo apa,Rik?"
"Gue suka sama lo"
"G-gue tau,"
"Trus kenapa lo gak bisa hargain dikit aja prasaan gue?"
Senja terdiam kaku,bibirnya bungkam untuk menjawab,fikirannya kosong dan Blank,apalagi selanjutnya?
"Asal lo tau," Erik menghentikan langkahnya,ia menggeleng pelan,"gue sepupu Junna" jujur Erik.
Senja hampir tak percaya apa yang baru saja Erik katakan,selama ini ia tak pernah mengira bahwa Erik adalah sepupu Junna selama ini.
"Awalnya gue manfaatin situasi. Junna benci sama Elang. Dan gue,benci sama lo karna lo ngambil posisi juara umum gue,dulu" kata Erik masih datar,"tapi semakin kesini. Lo gue itu makin sering diskusiin tentang pelajaran. Yang dimana lo gak suka MTK gue suka,dan dimana lo suka Fisika gue yang gak suka"
Senja masih diam mematung.
"Junna tau gue benci sama lo. Dia yang ngajakin gue buat kerja sama,buat Elang sama lo itu gak pernah akur. Makanya,selama ini gue suka datang tepat waktu supaya lo nyaman. Ya,gue sih gak keberatan ngomong gini karna emang gak penting lagi sama prasaan lo"
"Selama ini apa maksudnya?" Tanya Senja.
"Iya gue suka sama lo. Iya gue iri sama lo. Iya gue benci banget sama lo,tapi sekarang lo udah ada di depan mata gue,Senja. Lo minta tolong berapa kali juga gak bakalan ada yang denger. Disini itu sepi,kosong,jadi gak guna lo treak segede apapun"
Erik kembali melangkah mendekati wajah Senja,ia melangkah,melangkah dan..
"Erik! Jauh jauh dari muka gue!" Ucap Senja ketika matanya dan mata Erik bertemu. Dirinya tak kuat buat pergi karna Erik menahannyaa.
"Saatnya buat lo jadi milik gue selamanya,Senja"
Tiba tiba satu tarikan mengagetkan Senja,Erik ditarik untuk berbalik badan dan sebuah pukulan tepat mengenai wajah Erik.
Senja masih syok pun,berjongkok,ia menutup mata dan kupingnyaa ketakutan,ia sudah menangis namun suaranya cukup kecil.
"Cupu!" Ucap Elang kepada Erik yang tersungkur,"Lo gila ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ElangSenja (COMPLETED)
RomanceTak selamanya,Benci itu Benci. Tak selamanya,Sedih itu Sedih. Senja selalu menganggap bahwa Elang itu menyukainya. Dua tahun lamanya mereka pacaran,tak satupun harapan yang Senja dapat. Elang selalu memperbudaknya. Selalu memanfaatkannya. Selalu me...