44

14.7K 448 3
                                    

Karna perpisahan bukanlah akhir dari segalanya,Tetapi perpisahan adalah satu langkah menuju kehidupan yang baru.
.
.

Senja sedang berada di perpus. Termenung disini sudah menjadi kebiasaan Senja. Terkadang,termenung menjadi hal yang enak saat kita sedang mendapat masalah.

Dijauhin Elang. Itu sebuah masalah menurut Senja. Masalah kecil yang dirasa besar.

Senja tak akan bisa pergi menjauh ketika Elang akan hadir di fikirannya.

"Kenapa sih. Kenapa harus ada Cinta. Cinta bego. Bego ih!" Lirih Senja dengan nada pelan.

"Nyadar kan lo. Begoan gue apa lo sekarang?"

Senja menoleh ke bangku belakangnya. Namira,tepat di belakangnya. Membuat Senja semakin kesal.

Yajelas Kesal. Dimana mana Namira,Elang,Jeslyn,Erik, Junna. Manusia ter ngeselin menurut Senja.

Namira berbalik dan langsung duduk di samping Senja,namun pandangannya kini berubah. Bukan sinis tetapi tersenyum. Sikap dan tingkahnya membuat Senja mengerutkan keningnya.

Namira menghela nafasnya,"Ja. Menurut lo kalau gue minta maaf sama orang yang udah gue jahatin,salah ngga?"

Senja tersenyum,"nggak. Justru bagus. Benci itu gabaik"

"Kalau gue minta maaf sama lo. Apa lo bakal maafin gue?"

Senja mengangguk,"kenapa nggak?"

"Aa! Peluk dong,Ja" Namira melingkarkan tangannya di leher Senja. "Maafin gue ya. Gue gak tau ngerusak kebahagiaan orang itu sejahat ini. Sumpah"

"Lo anggap aja ini pelajaran"

Namira melepas pelukannya,tak henti hentinya ia tersenyum kepada Senja,"thank you! Berteman sama lo gak ada ruginya menurut gue"

"Boleh. Kenapa nggak?"

"Kenapa Nggak itu,kata kata Elang bukan?"

Senja terdiam.

"Eh..sorry. maksud gue,bukan--"

Senja mengangguk,"iya. Kata kata Elang. Lo sering denger?"

"I-iya dulu"

Senja mengangguk.

"Lo ada masalah apa sama Elang?"

"Gak apa apa. Gak penting juga"

Namira terkekeh kecil,"lo minta maaf dong. Kata Elang,lo cepet marah cepet juga baikan"

"Gue bingung gimana jelasinnya"

"Elang ada di koridor tuh. Lo susul terus jelasin,kalo dia tetep gak mau,ntar gue bantu"

Senja tersenyum,"makasih!" Senja langsung pergi meninggalkan Namira.

****

"Pala lo! Males gue ginian ah. Tai lo" cibir Faiz.

Senja mendengar itu dari jauh pun memperlambat langkahnya.

"Lang" sapa Senja lirih.

Elang menoleh,ia senyum ke Faiz kemudian menoleh ke arah Senja. Membuat senyumnya itu mengarah ke Senja. Ah meleleh deh:((

"Aku-gue mau ngomong sebentar"

Wira mengangguk,"bawa aja. Borgol ye,Ja"

Faiz tertawa,"gembok. Masukin karung besoknya suruh mulung dah"

Elang menyentil telinga Wira dan Faiz tiba tiba,"gue gibang juga lo pada"

"Tuh cewe nungguin,sono lu" ucap Wira.

ElangSenja (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang