38

13.1K 430 0
                                    

Terkadang aku terlihat bodoh untuk membuatmu jauh dari kata benci.
.
.

Sepi. Suasana kantin sedang sepi,karna masih jam pelajaran. Senja hanya ingin ke toilet untuk buang air kecil tadi,tetapi ntah mengapa batin membawanya sampai ke kantin.

Haus tidak.

Lapar tidak.

Ingin bolos tidak.

Males tidak.

Apa ?

Ia melangkah berbalik badan. Really ? Ia melihat Elang yang sedang duduk dibawah pohon rindang di samping Kantin,dengan satu temannya,Faiz.

"Wah,anak pinter bolos yah?"

Satu celetukan itu mengagetkan Senja,seorang Siswa berseragam putih abu abu yang sedang berjalan menuju kantin. Tapi sekarang malah berhenti di hadapannya.

"Ini yang namanya Senja ?" Tanya teman disampingnya,"dih. Mendingan Namira kemana mana,mata Elang kayanya copot deh" kekehnya.

"Cantik sih,sayangnya Cupu! Gapande make up,rawat diri dong. Supaya cantik!"

Elang dan Faiz menoleh secara bersamaan,ia melihat dua orang yang sedang berbicara kepada seorang gadis yang ia tahu itu adalah Senja.

Elang berjalan mendekat agar ia tau,apa yang mereka bicarakan sampai itu terlihat serius.

"Lo gak di segel lagi kan ? Yaudah sini sama gue," ucap seorang siswa itu sambil menarik tangan Senja,"pacaran aja sama gue"

Bugh.

Satu tendangan membuat siswa itu tersungkur,"wah. Ada yang bosen idup keliatannya nih" ucap Elang sambil menunduk menatap siswa yang ia tendang bokongnya tadi,"lo Ivan kan? Anak IPS 5?" Ucap Elang.

"Iya tuh,Lang. Ivaniro Alfa. Yang suka godain adek kelas ituloh" celetuk Faiz,"satunya Baron,sekelas tuh sama dia,gebukin Saik nih Lang" kekeh Faiz.

"Masih aja mainnya gebukan,jiwa jantan lo pada kemana ?" Tanya Baron sedikit menantang.

Elang yang merasa di tantang pun akhirnya mendesis,"jiwa jantan lo yang kemana. Godain semua cewe,lo kira itu Jantan?" Tanya Elang.

Ivan yang sudah bangun dari tadi pun muak melihat tingkah Elang yang sudah menginanya,menjatuhkan harga dirinya,dan memalukannya.

"Kenapa lo liat gue ? Sini kalau mau. Maju," ucap Elang,"Lo kekelas sekarang. Gak usah nontonin orang berantem" lanjut Elang sembari menatap Senja.

"Lo gak boleh berantem dong" pinta Senja,"n-ntar dipanggil bu Tara" ucap Senja.

Klasik saja,sebenarnya Senja tak mau Elang kenapa kenapa,tapi mau gimana ? Gengsinya terlalu besar untuk mengungkapkan itu semua.

"Pergi" tegas Elang.

Senja pasrah kemudian mengangguk.

Elang masih menatap Ivan dan juga Baron. Tangannya mengepal,sebenarnya ia tak ingin berkelahi lagi,tapi..

Ini cukup menantang harga dirinya,Elang mengambil ancang ancang kemudian memukul rahang Ivan tanpa aba aba.

ElangSenja (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang