43

13.5K 431 1
                                    

Terkadang halusinasi ku tak seindah kenyataan hidupku. Hidup memang tak seindah ekspetasi ya
.

H

ari ini adalah hari dimana seluruh siswa siswi dikumpulkan di lapangan,suara tawa bahkan tangis terdengar di setiap sudut sekolah.

Elang masih menatap gedung tinggi bertingkat di hadapannya kini,senyumnya seakan memudar,"Disekolah ini. Tempat gue jadi anak yang nakal," Elang menoleh ke arah Wira dan juga Faiz disebelah kanannya,"Tempat gue ketemu teman teman yang asik dan seru,dimana gue ceritain semua keluh kesah keluarga gue ke sahabat sahabat gue. Dan ini adalah tempat gue bertemu sama Senja. Senja yang indah. Cantik. Menawan. Pintar. Penyabar. Dan juga Penyayang. Gue gak tau Harus dengan apa gue berterimakasih sama Senja, Senja yang ngerubah prilaku gue,senja yang ngerubah Identitas gue sebagai Murid paling Nakal disekolah. Gue gak ngarep untuk dicintai semua orang. Gue juga gak ngarep semua bakal tunduk dan takut sama gue. Gue cuma berharap Semua yang sayang sama gue,mereka gak akan pernah lupain gue semasa hidupnya."

"Senja,orang yang suka Nangis kalau gue bentak,orang yang suka nangis kalau gue pergi,orang yang suka nangis kalau gue ngejauh,dan orang yang suka nangis kalau gue berubah. Benar kata senja,Cinta itu unik. Awalnya emang,gue gak suka sama senja,cewe yang sering disebut Cupu karna dia pendiam dan pintar. Cewe yang paling penakut,dan cewe yang takut gue kenapa kenapa. Gue bangga pernah di cintain sama dia,Akhirnya Warna warni hidup ada,dan gue ngerasain apa itu kesetiaan di hati Senja. Senja,Lo benar benar bisa buat gue hilang akal supaya lupain lo."

"Lo pinter buat gue jatuh cinta. Benar kata Wira,Jangan terlalu benci sama orang,yaa..karna Benci bisa menjadi cinta,Dan ini yang gue alamin sekarang,makasih Wir,Iz. Lo pada
ngingetin gue apa itu Senja yang indah. Tapi gue lebih suka senja,Senja yang bisa gue peluk,yang bisa gue jaga,yang bisa gue sayang,dan bisa gue Genggam." Kalimat Elang yang Elang lontarkan dalam Hati. Ia tersenyum ketika kalimat Terakhir ia katakan di Lubuk hatinya.

"Lo mikirin apa?" Tanya Wira

"Mikirin gimana caranya burung melahirkan" canda Elang

"Bego! Burung dimane mane bertelur kaga ada yang melahirkan,Dongo lo!" Cibir Faiz sambil terkekeh.

"Eh salah ya? Yaudah kali santai" jawab Elang ikut terkekeh.

"Ntar lagi Semuanya berakhir,Gaada lagi yang nagtur rambut,Ngatur perlengkapan. Rajia sudah berakhir dan kenapa sekarang malah gue rindu razia?" Ucap Wira tiba tiba.

"Gunting rambut sama pak Kusman buat gue tampan" kekeh Faiz

"Gue apalagi,abis pulang langsung kepangkasan buat botakin rambut" jawab Elang

Kemudian semuanya tertawa,mereka tak perduli apa yang dibicarakan diatas mimbar didepan.

"Selanjutnya,kata sambutan pesan dan Kesan dari perwakilan kelas XII-Ipa 2. Senja Aqila"

Suara itu terdengar di telinga Elang. Kalimat Senja Aqila masih stop di kupingnya.

Senyumnya selintas hadir di wajah Elang. Senyum kecil yang hampir tak terlihat namun senyuman itu tulus.

"Saya,Senja Aqila. Ingin menyampaikan beberapa pesan dan kesan untuk sekolah ini,ya.. mungkin gak banyak dan gak terlalu panjang. Semoga kalian selalu dalam lindungan tuhan dan selalu sehat." Ucap Senja.

"Kesan yang saya dapat di sekolah ini adalah,asik. Asik dalam arti kata,kita bakal dapat teman yang belum tentu kita pernah dapatkan. Saya memang gak bisa buat kata kata manis ataupun kata kata bijak yang bakal jadi sorotan instagram. Saya selalu dapat kenyamanan disini. Seru. Saya gak pernah merasa kalau ini adalah bullyan. Saya juga gak pernah merasa tercabul. Tapi saya merasa malu dengan diri saya sendiri,karna saya tak pernah lebih dari apa yang kalian lihat. Apa yang kalian ya..itu saya. Saya yang cupu. Aneh. Jelek. Dekil. Apapun itu. Itu saya. Saya gak pernah ngira kalau saya bisa tahan dan lulus di sekolah besar ini."

ElangSenja (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang