20

16.1K 507 25
                                    

Tidak semua yang kau cintai membahagiakanmu dan tidak semua yang kau benci meyedihkanmu
.
.

Pagi ini,malas rasanya Senja ingin bangun untuk mempersiapkan makanan ataupun makan dibawah.

Ia juga malas untuk mandi,cuci muka,atau sikat gigi. Tetapi mamanya dari tadi bolak balik ke kamar Senja hanya ingin Senja bangun untuk bergegas pergi menjemput papanya.

Senja menarik handuk di samping wastafel nya lalu memasuki kamar mandi.

--

Sebenarnya Endah tahu mengapa anaknya ini berubah menjadi murung. Karna akhir akhir ini,ia mempunyai masalah dengan Elang.

Endah tau karna semalam Endah membaca diary milik Senja. Ada sesuatu yang ganjal jika anaknya itu bersedih.

Endah tau Anaknya itu sedang punya banyak masalah,bagaimanapun,Senja harus bisa menerima keputusan Elang. Suka ataupun tidak suka.

Tidak semua orang yang kau cintai membahagiakan mu,dan tidak semua orang yang kau benci menyedihkanmu.

Endah telah selesai dari tadi,sekarang tinggal menunggu Senja untuk turun dari kamarnya.

Endah membaca majalahnya,tak lama Senja turun dengan muka yang masih lesu.

"Kamu gimana sih,kan mau jumpa papa,kok gak semangat?" Tanya Endah

Senja tersenyum tipis lalu menggeleng,"ayo ma,ntar papa nungguin"

Senja berlalu begitu saja,Endah menggeleng geleng,mengapa percintaan anak remaja ini susah di tebak alurnya.

Endah memasuki mobilnya,tatapannya kedepan karna ia fokus menyetir. Senja dari tadi hanya melihat ke jalanan ramai di jendela mobilnya.

Tiba tiba tatapannya terhenti ketika melihat cowo seperti Elang yang tampak tertawa dengan seorang cewe berambut panjang.

"ELANG?" Ucap Senja masih menatap ke belakang untuk memastikan apakah benar atau tidak.

"Ada apa,sayang?" Tanya Endah kebingungan.

Senja langsung menoleh,ia terdiam,tak lama ia menggeleng,"lanjut aja ma,salah orang" jawab Senja.

Wajahnya bersemu malu,kenapa sih yang ada di otaknya hanya Elang ?

Mobil itu terparkir di bandara,Senja langsung menatap sekelilingnya,ntah kenapa moodnya buruk sekali.

"Senjaa!"

Senja menoleh,papanya yang berjalan kearahnya,Senja tersenyum ikut mendekat ke arah Tio.

Tio langsung memeluk Senja,"uh,anak papa"

Senja membalas pelukan itu,hangat,seperti pelukan Elang.

"Papa bawa apa nihh?" Ucap Tio memberi tentengan itu kepada Senja.

"ayuk pa,pulang" Senja berlalu begitu saja memasuki mobil.

Tio beralih menatap Endah,"ada apa anak kamu?" Tanya Tio

"Biasalah,mas.. masalah anak muda" jawab Endah

Tio terkekeh,lalu melingkarkan tangannya di pinggang Endah dan menuju mobil.

****

Malam yang indah ini membuat Senja rindu sosok Elang. Rindu Elang yang selalu ada untuknya.

Senja mengambil ponselnya di atas nakas,ia mencari nomor Elang,lalu ia mencoba menghubungi Elang.

Elang tidak mengangkat telfon dari Senja membuat Senja mendengus.

Tak lama notif pesannya berbunyi,Senja langsung membuka ponsel itu. Betapa kagetnya dia jika notif itu dari Elang.

ElangSenja (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang