28

14.7K 457 3
                                    

Andai saja membuatmu percaya itu mudah,pasti aku akan berkata sejujur jujur jujurnya agar kamu faham bagaimana perjuangan untuk membuatmu percaya
.

Wira berjalan menjauhi Faiz dan Elang,ia menggerogoh sakunya mengambil ponsel untuk menghubungi Senja.

Ia menempelkan ponselnya ke telinganya,"Lo dimana?" Tanyanya ketika itu tersambung.

'Apasih,ini gue baru pulang dari Rumah Sakit' jawab Senja

"Lo sakit apa sih sampe kerumah sakit ?" Tanya Wira

'Gak parah,papa mama aja lebay bawa kerumah sakit,kenapa Wir ? Lo di suruh sama Elang ya nanyain gue?'

Wira menggaruk tengkuknya,ia terdiam mendapat pertanyaan dari Senja.

'RA?'

"Eh..Apa? I-iya" jawab Wira gelagapan

'Tolong bilangin ke Elang,gak usah perduli sama gue lagi. Gue udah eneg banget sama dia,Wir'

"Ah..Iya,Yaudah Get Well Soon ya Senja,sambungannya gue tutup dulu"

'Iya Wir,makasih banyakk'

Senja menutup sambungan itu,Wira berjalan mendekati Elang dan Faiz yang berada di kantin,satu tatapan mengagetkan Wira. Elang menatapnya tajam penuh pertanyaan.

"Abis dari mana lo?" Tanya Elang penasaran.

"Toilet" jawab Wira ketus.

"Toilet ? Ngapain main sabun di sekolah?" Celetuk Faiz.

Wira memiting leher Faiz,"Pala lo peang main sabun. Gue gak kaya lo"

Faiz terkekeh geli,"biasanya ikut ikutan gue juga lo"

"Abis lo di terkam Wira,mampus" ucap Elang dengan kaki yang masih terangkat ke atas meja.

"Abisnya sokin dia nih Lang. Jawabnya nggak nggak,eh tau taunya main tiga jam sampe puas" cibir Faiz.

"Makan dong Iz,laper gue" ucap Wira

"Beli. Lo kaya,sini coba gue liat dompet lo bisa kali traktir bang" goda Faiz

"Sok. Bawain gue juga,ntar gue bayar" jawab Wira

"Gitu dong! Baru demen gue" Faiz menyentil pelan hidung Wira lalu tatapannya beralih ke Elang,"lo mau apa Lang?" Tanya Faiz

Elang menggeleng,"gue nggak laper" jawab Elang seadanya.

Memang,Semenjak mendapat jawaban dari Feira,Elang selalu memikirkan Senja. Ntah kenapa nama Senja selalu hadir di benaknya,berulang kali ia diganggu oleh Namira atau Jeslyn tetapi tetap saja Senja yang ada di fikirannya.

"Kenapa lo?" Tanya Wira penasaran

"Biasa,Dede Senja kan atit jadi abwangnyah mikirin mulu" jawab Faiz sambil terkikik geli.

Wira mengusap wajahnya pelan,"sorry ya nih bro. Ini yang gue khawatirin,lo gak bisa seenaknya mainin prasaan dia gitu aja,kalau lo emang gak mau dia kenapa kenapa harusnya lo sadar dan cukup dengan apa yang lo lakuin selama ini. Bukan hanya kali ini aja gue lihat lo nyakitin Senja,Lang"

ElangSenja (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang