8

22.1K 815 11
                                    

Apa salahku sampai kamu benar benar selalu menatap aku seperti sampah.

.

Bel pulang berbunyi Senja berjalan bersama Feira tatapannya menuju Elang yang bermain gitardi atas motor besar miliknya.

"Marahan ya ja ?" Tanya Feira

Senja menghela nafasnya perlahan,"Doain aja nggak" Senja kemudian tersenyum kecut.

"SENJA! ELANG NYARIIN NIH!" Pekik Faiz langsung dibalas tatapan tajam dari Elang,"Katanya neng Senja disuruh ngeangkot aja!"

Senja masih menatap Faiz yang dari tadi ngomong asal asalan. Tak lama seorang Cewe hadir memeluk Elang dari samping. Elang tampak memberi senyuman itu ke wanita yang memeluknya.

Elang memberi gitarnya ke Wira,lalu memperbaiki duduknya dan memakai helmnya.

Jeslyn naik ke motor Elang dan langsung mengeratkan pelukannya di perut Elang. Di hadapan Senja,lagi lagi ini membuat Senja menjijikan. Seorang pacar tega membiarkan pacarnya untuk ngeangkot sementara dia Mengantar cewe lain yang belum tentu siapa siapanya.

Feira mengelus pelan pundak Senja,"Kebetulan mungkin,Jangan negative thingking dulu ya"

Senja mengangguk.

Motor Elang dan Wira meninggalkan Perkarangan Parkiran,Senja menghela nafasnya,ingin sekali ia menangis disini dan teriak sekencang kencangnya.

"Udah. Jangan kaya gini" Ucap Feira "Pulang aja yuk?"

Belum sempat melangkah Senja berjalan lebih dulu dari Feira.

"Senja itu angkot!" Pekik Feira

"Gue jalan aja Fe. Gak jauh kok" tolak Senja

"Rumah lo jauh kali Ja,gak usah"

Senja menggeleng,"gak apa apa"

"Yaudah deh kalau mau lo gitu,Gue duluan ya!"

Senja mengangguk.

Feira mendahului Senja. Senja berjalan sendiri. Hatinya hampa sekarang,apa yang harus ia lakukan ?

"Senja!" Pekik seseorang. Merasa terpanggil senja menoleh "Elang manggil lo di pergudangan belakang sekolah"

Kening Senja berkerut mana mungkin marahnya Elang cepat mereda begitu saja.

"Lama lo!" Cowo itu menarik paksa lengan Senja,Senja menepisnya kasar.

"Disana sepi. Gue gak mau!"

"Ada Elang,Faiz,dan Wira. Jadi lo gak perlu takut,"

"Kok lo maksa gue sih? Gak mau!"

"Sini Ja!" Cowo itu menarik tangan Senja pergi.

Setelah sampai,Senja didudukan di Kursi,Tiba tiba Tangannya ditarik kebelakang dan Di ikat. Mulutnya masih senantiasa dipergunakannya dengan berteriak.

****

Elang,Ntah mengapa batinnya merasa khawatir dengan Senja,Seperti ada nama Senja yang berlalu di fikirannya.

ElangSenja (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang