Harus aku pergi lebih dulu agar kamu mau bersikap manis dengan ku ? Apa aku harus bisa tegar liat kamu jatuh dipelukan orang lain ? Apa aku bisa kuat lihat kamu tertawa dengan orang lain ? Apa aku bisa bahagia lihat kamu bahagia dengan orang lain ?
.Senja berada di kelas,ya. Memang Senja sering kali fokus ketika bu Tara sedang mengajar,tetapi fokus Senja tergangu ketika suara gitar terdengar sampai ke kelasnya.
Alunan gitar itu merdu,Senja sangat menyukainya,petikan yang indah ditambah suara yang cukup merdu membuat Senja penasaran siapa orang dibalik tembok yang menghalanginya ini.
"Rasa sesal,didasar hati,hilang tak mau pergi,haruskah aku lari dari kenyataan ini,pernah ku mencoba tuk sembunyi,namun senyumu tetap mengikuti" suara barusan yang terdengar oleh Senja,sepertinya Senja tau suara itu.
Suara barusan adalah suara Elang diikuti Wira dan Faiz,tidak salah lagi jika itu suara Elang dan teman temannya.
Bu Tara menggeram kesal lalu ia meletakan bukunya di meja,kemudian ia berjalan keluar kelas dan berdiri di ambang pintu.
"ELANG!" Teriakan bu Tara membuat Elang memberhentikan permainan gitarnya,"Sini kalian semua!" Pekik bu Tara lagi.
Elang,Wira,dan Faiz saling melempar tatapannya,Elang memberikan gitarnya kepada Wira lalu mendekat ke arah bu Tara.
"Kenapa sih bu? Kangennya nanti nanti aja deh" ucap Faiz tanpa dosa sambil terkekeh.
"Siapa yang kangen kamu?" Tanya Bu Tara lalu memintir kuping Faiz,"Kenapa kalian keluar saat jam pelajaran?" Ucap Bu Tara geram.
"Istirahat bentar doang bu,ih" Celetuk Wira,lolos bu Tara ikut menjewer Wira,"kamu kenapa ikut ikutan Wira! Kamu tuh harusnya tingkatin cara belajar kamu dong,bukan bolos kaya giniiiii,ampunn ibu punya murid kaya kalian,buat tensi ibu naik aja!"
"Bu..Ibu sakitt,Lang,ett dah buu!" Lirih Wira dan Faiz ketika bu Tara semakin memintir kuat kupingnya.
"Rasain!" Tatapan bu Tara beralih ke Elang,membuat Elang menaikan satu alisnya.
"Ibu mau jewer saya juga? Ayo sini bu,masa saya gak kena jewer gak Sah dong?" Elang berlari masuk ke kelas Senja.
Feira merasa agak sedikit risih menatap Elang,ia melempar gumpalan kertas dan mengenai kepala Elang,"kita mau belajar! Jangan ganggu!"
"Bodo amat" jawab Elang masih berlari ketika bu Tara masih mengejarnya.
"Elang berhenti!" Pekik bu Tara
"Ayo bu ayo! Biar kurus" jawab Elang
"Lari trus lang,terus ngumpet!" Celetuk Faiz dari luar.
"Elang!!"
Elang tertawa ketika bu Tara telah kelelahan,ia berlari ke ambang pintu,ia menoleh ke arah Senja,lalu tersenyum,"Dadah bu!" Elang langsung berlari diikuti Wira dan Faiz.
Elang serta teman temannya pergi dengan gitar yang ditenteng Wira.
"Gila tuh guru,makin hari makin serem aja" celetuk Wira.
"Iya,kaya monster aja kalau murka mah nyeremin" sahut Faiz ngos ngosan
"Kaya lo,kan muka lo nyeremin,Iz" kekeh Elang
KAMU SEDANG MEMBACA
ElangSenja (COMPLETED)
RomanceTak selamanya,Benci itu Benci. Tak selamanya,Sedih itu Sedih. Senja selalu menganggap bahwa Elang itu menyukainya. Dua tahun lamanya mereka pacaran,tak satupun harapan yang Senja dapat. Elang selalu memperbudaknya. Selalu memanfaatkannya. Selalu me...