11

22.1K 828 12
                                    

Vote nya Vote nya!
Mumpung Vote masih gratis manteman!!

.

Mungkin kepergian ku mengajarkan mu betapa berharganya orang yang sangat menyayangimu.
.
.

Kelas Erik dan Elang bersorak memeriahkan lapangan di area Tribun,Elang yang daritadi Fokus ke Bola membuat tubuhnya di selimuti Keringat.

Elang sudah membobol Point three dan Erik belum bisa menge-shoot bola lingkaran besar itu kedalam ring.

Shoot!

Tanpa Erik sadari,Elang memasukan bola ke dalam Ringnya lagi,Erik semakin menggeram kesal.

"EH ELANG NGESHOOT MASUK MULU!"

"TAMPAN BANGET SIH WIRA!"

"ITUMAH ELANG GUE!"

"ANJIR ANJIR ANJIR,DEMI APA MASUK LAGI,HEBAT BANGET SIH NGESHOOT NYA,JADI MAKIN SAYANG!"

Riuh suara yang berasal dari Tribun membuat Elang tersenyum sinis,menatap Senja yang tampak tidak suka dengan ucapan wanita yang ada di Tribun.

Kelihatan,Tatapan Senja yang begitu sinis kepada seluruh orang yang ada di Tribun sekolah.

Senja beranjak berjalan meninggalkan lapangan,Namun Feira mencegatnya.

"Eh..Mau kemana,Ja?" Tanya Feira

Senja menggeleng,"Capek"

Elang mulai melirik kearah bola yang mendekat ke arahnya.

DRUK.

bola itu huntungnya mengenai kepalanya yang membuatnya terjatuh dan agak sedikit pusing karna lemparan deras yang di lakukan oleh Erik.

Elang menatap Erik tajam lalu berdiri mendekat ke arah Erik,Rahangnya mengeras.

Nafasnya naik turun menatap Erik yang ikut menatapnya Sinis.

"Maksud lo apa,Ha?!" Ucap Elang mendorong bahu kanan Erik.

Mendengar itu,Senja dan Feira menoleh,Senja mengerutkan keningnya,Berantem lagi?

"Apa maksud gue? Gue mau kita beradu Jantan!" Erik melempar tatapannya ke Wira "lo dan Lo" ucap Erik kepada Wira kemudian menunjuk Elang.

"Ayo! Gue gak pernah takut dengan tampang modelan kaya lo!" Ucap Elang santai.

"Itung itung pembalasan,Karna lo udah buat Junna di skors selama satu minggu!"

Wira mendekat berada di samping Elang,"Itu pantas! Temen lo itu sebenarnya gak pantes hidup,Banci! Sama kaya lo!"

"Anjing!" Erik menendang perut Wira hingga tersungkur,ia menatap Elang "one by one" tantang Erik,"Ayo anak yang gak tau diri!"

Elang maju,tangannya mengepal. Tangannya mulai memukul rahang Erik,Bukan masalah ia di tantang sekarang,tetapi masalah keluarga yang keluar dari ucapan Erik.

ElangSenja (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang