35

13.9K 465 4
                                    

Jika bibir bisa tersenyum,bagaimana bisa dengan Mata yang berusaha tidak menangis ?

.

Malam ini Senja masih mengguliat di atas kasurnya. Hari pertama yang sangat menyebalkan. Dapet waktu sama sama,sama Elang. Sungguh memalukan.

Tok..tok..tok..

Suara itu berasal dari pintu kamar Senja,Senja menghembuskan nafasnya,ia mengira bahwa itu adalah mamanya,"udah ma,gak dikunci. Masuk aja" ucapnya.

"Ini gue,"

Senja terdiam,itu seperti suara Elang,ada apa dan kenapa Elang kerumahnya malam malam seperti ini ? Belajar ? Ah sudahlah.

"Masuk aja" ujar Senja.

Pintu itu terbuka,dan benar saja Elang berjalan mendekat kearah ranjangnya.

"Gimana?" Tanya Elang ambigu

"Gimana apanya?" Senja bertanya balik

"Sakitnya"

"Oh. Bentar bentar ilang bentar bentar timbul" ucap Senja,"lo kesini mau belajar yah? Sorry, gue gak bisa. Takut gak fokus"

Elang menggeleng,ia lalu menyodorkan bungkusan plastik kepada Senja,"diminum tiga kali sehari. Mama Iren suka minta beliin itu kalau PMS,kali aja manjur"

Senja mengambil bungkusan itu,ia tersenyum,"Makasih banyak ya"

Elang mengangguk.

"Lo kok jauhin Namira sih ? Bukannya dulu deket banget ya,kaya kotak pos" kekeh Senja.

"Kalau Erik jahat apa yang bakal lo lakuin ?"

"Ya...gabakal deket deket lagi lah,"

"Tuh tau. Kenapa lo tanya?"

Senja meremas selimutnya. Ia dibuat kesal oleh Elang. Memang selama ini ia sudah membuka peluang untuk Senja masuk ke dunianya lagi,tetapi kenapa justru sering dibuat kesal.

"Yakan kali aja lo dablek. Udah jahat masih aja deketin dia,"

"Sebenarnya gue gak pernah suka sama Namira."

Ucapan yang baru saja terlontar dari mulut Elang sangat membuat Senja terkejut. Pasalnya,selama ini ia satu sekolah mengira Namira lah yang menggantikan posisi Senja.

"Selama ini,jadi--?"

"Gue deketin dia cuma trik supaya lo gak di ganggu sama anak anak di sekolah," ujar Elang "gue selama ini suka marah sama lo,kalau lo deket sama Erik. Tapi lo malah balik marah ke gue"

Senja masih menatap Elang lirih,sosok Elang yang dulu pernah menghiasi hidupnya tak pernah pergi meninggalkannya.

"Gue selalu liatin lo di Kantin. Gue selalu kehilangan kalau lo gak ada di perpus. Gue selalu sinis kalau lo pergi sama Erik. Tapi itu semua gak nyadarin lo,Senja"

"Awalnya gue emang gak niat mempermainkan Namira,tapi setelah gue tau gimana sifat aslinya dia,itu jadi alasan kuat untuk gue jauhin dia. "

"Selama ini gue gak bisa diem aja kalau lo berdua sama Erik. Di UKS,Perpus,
lapangan,kantin,bahkan koridor sekalipun yang rame banget orangnya. Gue gak tenang. Tau karna apa ? "

Senja masih diam mematung.

"Karna Erik itu gak pantes buat lo. Gue aja gak pantes apalagi dia. Waktu lo di bully sama Namira,Jeslyn dan Junna,dimana dia saat itu ? Dia ada tepat di depan lo. Tapi apa yang dia lakuin,sama sekali ogah buat ngelindungin lo."

ElangSenja (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang