31

14.8K 489 4
                                    

Langkah awal ku hanya membuatmu berhenti mencari yang Sempurna dan beralih mencari yang Sederhana.

.

Tepat pagi ini Elang mengendarai motornya,ia bukan ingin kesekolah melainkan pergi kemakam mamanya,Amel.

Tepat di hadapannya ada sepucuk buket bunga yang Elang letakan di bawah batu nisan milik Amel.

"Selamat pagi bos cantik" ucapnya seraya tersenyum.

Ia kemudian mengusap pelan batu nisan yang tertulis nama Amelia Arsi. Ia tidak perduli akan pakaian yang ia kenakan saat ini.

Padahal ia harus kesekolah,dan pelajaran pertama akan dimulai dengan Ulangan Harian pak Aryan.

"Bunganya cantik banget kaya Mama" ucapnya lagi,"Elang bingung nih,ma. Masalah Elang banyak banget soal cewe,brengsek sih. Tapi Elang gak ngerti kenapa bisa Elang bingung kaya gini."

"Cewe yang satu Elang akuin Elang masih suka sama dia,tapi..Elang juga bingung kenapa cewe yang dua ini makin nempel, gitu deh ma"

"Tapi kalau mama ada mah,Elang pilihnya mama,karna gak ada cewe yang cantik selain mama" kekehnya.

Tak lama ponselnya bergetar,terpaksa ia berdiri untuk mengambil ponselnya di saku celananya.

"Lang,lo mana sih? Pak Aryan nyari lo nih. Kesekolah sekarang,jangan pake acara Bolos deh. Buru."

Pesan itu baru saja tertampilkan di layar ponsel Elang,pesan dari Wiranda Fernando.

Elang segera memasukan kembali ponselnya lalu kembali berjongkok disamping makam mamanya itu.

"Elang ada urusan ma,biar bisa jadi dosen,biar bisa banggain mama,Elang pamit ma." Elang melangkah pergi.

****

Tepat di hadapannya,gerbang sekolah kini sudah di tutup,ia melihat pak Oday yang tengah tertidur di kantor kecilnya yang sering disebut pos satpam.

"Pak! Pak! Pak odayy!" Panggilnya pelan,tetapi suaranya mampu membuat pak Oday terbangun.

"Eh mas Elang,kenapa diluar?" Tanya pak Oday sambil melihat kiri kanan pagarnya.

"Bukain dong pak,ntar saya traktir kopi deh" ujar Elang.

"Masa telat nyogok sih"

"Tambah gorengan deh pak" ujar Elang lagi.

"Tambahin lagi dong mas"

"Maunya apa?" Tanya Elang

"Baksonya mbak baidah dong mas" kekeh Pak Oday.

"Siap!" Elang mengacungkan jempolnya,"sekarang buka cepetan dong pak,dimaki pak Aryan ntar yang ada saya nih"

Pak Oday mengangguk langsung membuka gembok Gerbangnya,Elang kemudian berlari masuk.

Elang berlari terpogoh pogoh menuju kelasnya,langkahnya terhenti ketika pak Aryan bersandar di pintu seperti akan tahu kalau Elang akan datang.

ElangSenja (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang