Life

624 56 0
                                    

7 tahun kemudian.. 

Sebuah taman bermain terbesar di Seoul yang sangat terkenal tampak ramai setiap harinya. Hampir tidak ada satu hari pun sepi dari para pengunjung. Mulai dari anak kecil, remaja, dewasa, sampai lansia terlihat berkunjung ke tempat yang diberi nama Lotte World itu. Bukan hanya pengunjung lokal saja yang datang, taman bermain ini sudah banyak dikenal oleh wisatawan mancanegara. Dengan kawasan yang luas, tempat ini mencakup dua area sekaligus, dalam dan luar ruangan. Dari tampak luar, bisa dilihat sebuah istana besar yang mirip dengan istana Disney. Bahkan setiap bulannya, tempat itu selalu mengadakan parade spesial yang menyajikan banyak tokoh karakter kartun yang digemari anak-anak.

 Bahkan setiap bulannya, tempat itu selalu mengadakan parade spesial yang menyajikan banyak tokoh karakter kartun yang digemari anak-anak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini tepatnya merupakan hari parade itu dilaksanakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini tepatnya merupakan hari parade itu dilaksanakan. Sejak pagi, karyawan yang terlibat tampak sibuk berganti kostum dan berdandan untuk acara yang akan dimulai 5 jam lagi. 

"Park Chorong! Park Chorong!" Seorang pria berlari menuju beberapa ruang ganti. 

"Apa tidak ada yang melihatnya?" Pria itu berhenti untuk mengatur nafasnya. 

"Sepertinya dia belum datang" Ucap salah satu wanita yang sedang merias dirinya sendiri. 

"Aishh...." Pria itu terlihat kesal dan langsung mengambil ponselnya. Setelah bunyi dengung beberapa kali, akhirnya panggilan itu terangkat. 

"Yeobuseyeo?" Suara pelan Chorong terdengar dari ujung telepon. 

"Yaa! Sampai kapan kau akan telat terus seperti ini, eoh? Cepatlah datang sekarang. Kau yang bertanggung jawab untuk mengurus kostum para pemeran utama setiap bulannya. Kalau sampai 30 menit kau belum sampai, aku akan langsung memecatmu. Kali ini aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku. Jadi kau tidak akan mempunyai kesempatan lagi untuk bekerja di sini"

"Nde, Daepyonim"

Panggilan itu berakhir. Chorong memasukkan ponselnya ke dalam kantung jaket tebalnya. Matanya kembali mengarah ke depan sebuah makam. Dia mengelus lembut batu nisan kecil itu sebelum beranjak berdiri dari posisi berjongkoknya. 

The CureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang