Hate

442 48 0
                                    

Keesokan harinya.

Chorong terlihat sedang bersiap-siap untuk pergi ke kampus dan tidak lupa dia memasukkan beberapa stiker permintaan dari Mina padanya kemarin. Sambil membereskan buku-bukunya, dia mengingat kembali mengenai perbedaan usia yang sangat jauh dengan teman pertamanya di tempat kuliah itu. Dia melihat ke arah cermin dan memperhatikan wajahnya sendiri. 

"Apa dia tidak bisa menilai usiaku? Padahal dia selalu melihatku dari jarak dekat" Chorong memegangi kedua pipinya. 

"Apa aku harus mengatakan yang sebenarnya padanya?"

Chorong mengecek ke arah ponselnya dan mendapatkan pesan dari Hara. 

'Junhyung oppa sudah tiba tadi malam. Dia membawa banyak belut dari rumah orangtuanya. Bagaimana kalau kita makan bersama akhir minggu ini? Aku tidak akan bisa menghabiskan belut-belut ini sendirian. Kau tahu kan kalau anak kembarku tidak menyukainya'

'Arasseo, aku akan datang. Tapi aku yang akan memasak untukmu, jangan melakukan apapun sebelum aku tiba di rumahmu, arasseo?' Chorong membalas

'Okay'

Chorong tidak berhenti tersenyum saat berbalas pesan dengannya. Setelah itu, Chorong melanjutkan kegiatannya kembali untuk bersiap-siap berangkat. 

Sebuah sekolah. 

Jiseong yang baru turun dari mobil, tampak terus mengeratkan genggaman tangannya pada tas ranselnya. Dia berjalan menunduk di samping sang Ayah yang sudah menceritakan maksud kedatangannya hari ini. Jiseong menghindari pandangan teman-temannya yang juga sudah datang sejak tadi. 

"Annyeonghaseyo, Seonsaengnim..." Junmyeon menyapa seorang Guru yang meneleponnya kemarin. 

"Nde. Silahkan masuk, kalian berdua" Guru itu membuka pintu sebuah ruangan yang sudah terdapat murid lainnya bersama kedua orangtuanya. 

"Annyeonghaseyo...." Junmyeon sedikit membungkukkan badan kepada mereka. 

"Nde, annyeonghaseyo" Sepasang suami istri menyapanya juga. 

Junmyeon mengusap kepala Jiseong dan dia langsung ikut membungkukkan badan. 

"Silahkan duduk, Kim Junmyeon'ssi, Kim Jiseong"

Junmyeon mengambil tempat duduk di sebelah sepasang suami istri itu dan Jiseong di sampingnya. Sementara sang Guru, berjalan menuju bangku di belakang meja. 

"Jadi, seperti yang sudah saya infokan sebelumnya, hari ini kita akan membahas mengenai permasalahan yang terjadi kemarin siang. Siswa yang bernama Park Seo jun ini mengaku kalau dia sudah mendapatkan perlakuan kasar dari Kim Jiseong, benar begitu?" Guru wanita berkacamata itu melihat ke arah kedua orangtua Seojun. 

"Nde. Putra kami pulang dalam keadaan menangis dan mengatakan kalau salah satu temannya sudah memukul wajahnya" Sang suami berbicara. 

"Apa kau mengakui perbuatanmu, Kim Jiseong?"

Jiseong menjawab dengan gelengan di kepalanya. 

"Seonsaengnim, bisakah kau menceritakan padaku mengenai kronologis jelasnya?" Junmyeon berbicara sambil merangkul pundak anaknya. 

The CureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang