Feeling

478 54 7
                                    

 Chorong turun dari bus umum dan berjalan menuju kampus di pagi hari. Dia kembali mendapatkan sanksi dari salah satu dosen setelah keterlambatannya waktu itu. Dia meminta beberapa senior yang tergabung dalam klub belajar untuk membantunya mengajari pelajaran yang tertinggal itu. Setelah mengikuti kegiatan berkemah, banyak mahasiswa fakultas lain termasuk senior yang meminta nomor teleponnya. Dia sudah membeli nomor baru supaya sang mantan suami tidak menghubunginya lagi. Dia juga sudah memberitahukan hal itu kepada rekan-rekan kerjanya, Hara dan kedua orangtuanya. 

Cuaca di pagi itu terlihat mendung. Awan-awan gelap yang menyelimuti kota Seoul, membuat hawa pagi terasa lebih dingin dari biasanya. Chorong yang hanya mengenakan sweater putih panjang dan celana jeansnya, terus berjalan sambil menyilangkan kedua tangannya di depan. Angin yang menerpanya juga membuatnya berjalan lebih cepat sampai langkahnya sudah memasuki gedung kampus. Sebuah papan pengumuman yang terpasang di sisi samping membuat langkahnya terhenti. Dia melihat sebuah pengumuman tentang pengadaan ujian tengah semester bagi mahasiswa tahun ajaran baru. 

"Kau sudah mempersiapkannya?"

"Eoh? Annyeonghaseyo, Lee Seonsaengnim...." Chorong sedikit membungkukkan badan. 

"Kau kembali dikeluarkan dari kelas Kim Junmyeon?"

"N-nde..."

"Aku tidak mengerti kenapa dia kembali melakukan itu padamu. Kau sudah baik-baik saja? Kau tidak merasakan pusing atau sakit lagi?"

"Nde. Aku merasa lebih baik sekarang"

"Mungkin kau harus mengatur kembali pola makanmu. Kau tidak boleh jatuh sakit saat mengikuti ujian bulan depan"

"Kamsahamnida, Seonsaengnim..."

"Kau ingin sarapan bersamaku? Aku sengaja membawa bekal lebih pagi ini"

"Aku sudah makan lebih dulu di rumah tadi, Seonsaengnim..."

"Bagaimana kalau kau menemaniku? Aku tidak bisa makan sendiri di kantin yang masih sepi"

"Nde?"

"Kajja.." Donghae langsung meraih tangan Chorong dan membawanya ke arah kantin. 

Chorong merasa tidak nyaman saat dosen itu dengan mudahnya memegang tangannya sambil berjalan. Mereka melewati beberapa mahasiswa yang sudah datang. Chorong hanya bisa menyembunyikan wajahnya dengan menundukkan kepala. Sampai mereka tiba di tempat tujuan. 

"Duduklah" Pria yang lebih tinggi dari Chorong itu menyuruhnya untuk mengambil tempat duduk. 

Chorong hanya bisa mengikutinya sementara Donghae duduk di hadapannya. Dosen itu mengeluarkan beberapa kotak makanan dari tas kecil yang di bawanya. Dia juga membuka satu per satu kotak makanannya di hadapan Chorong. 

"Wahh..." Chorong tampak terkesima dengan banyaknya jumlah sayuran yang ada di masing-masing kotak itu. 

"Kau ingin mencobanya?"

"Tidak. Aku baru teringat kalau kau merupakan dosen fakultas kedokteran. Tidak heran kalau menu sarapanmu terlihat sangat sehat seperti ini"

"Ini bukan seberapa. Aku biasa menyiapkan makanan ini sendiri"

"Sendiri? Sebanyak ini?"

The CureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang