Expect

481 44 0
                                    

Setelah satu tahun menjalani kegiatan perkuliahan dan melewati berberapa liburan dan juga tahun baru, sekarang lingkungan kampus kembali di penuhi oleh para mahasiswa baru yang sudah mendaftar. Sebuah program di semester ketiga bagi mahasiswa yang ingin melakukan kegiatan magang juga sudah dilaksanakan sejak satu minggu yang lalu. Beberapa sekolah sudah menerima, bahkan memberikan pengarahan bagi para mahasiswa dari Universitas Negeri Seoul untuk melaksanakan kerja praktek di tempat mereka. Program yang akan di lakukan selama 6 bulan ini, membuat para mahasiswa menjadi semangat karena mereka juga akan diberikan upah setiap bulannya dari sekolah yang mereka tempati. Tidak sedikit juga yang memberi laporan kepada para dosen mengenai kesenangan mereka dalam menjalani kegiatan tersebut.

Di kediaman Junmyeon pada pagi hari seperti biasa, mereka terlihat bersiap-siap untuk melakukan aktivitasnya masing-masing. Jiseong keluar dari kamar dengan sudah mengenakan seragam sekolahnya. Dia turun dari tangga dan mendapati kedua orangtuanya sudah berada di meja makan. Dia menyapa dan memberikan pelukan serta ciuman terlebih dulu kepada mereka berdua sebelum duduk di bangkunya. Dia memberikan ciuman lebih banyak kepada sang Ibu dan membuat Ayahnya harus menghentikan tingkah anaknya itu yang sepertinya cemburu saat melihat kemesraannya dengan sang istri waktu itu.

"Eomma, apa aku boleh bermain ke rumah temanku nanti sepulang sekolah? Kami juga berencana untuk mengerjakan tugas bersama"

"Arasseo. Jangan pulang terlalu malam...."

"Nde. Appa, bisakah kau menjemputku nanti? Aku akan menghubungimu dari telepon rumah temanku"

"Arasseo. Pastikan kau meminta izin terlebih dulu kepada orang tuatemanmu saat meminjam telepon rumah mereka"

"Nde...." Jiseong memulai sarapannya. Pandangannya memperhatikan wajah lesu dari Ibunya.

"Eomma, apa kau sakit lagi? Kenapa kau hanya memainkan makananmu sejak tadi?"

"Eoh? Tidak. Aku hanya tidak bisa memakan banyak sekarang"

"Aku bahkan belum melihatmu mengunyah apapun. Apa kau tidak lapar?"

"Tidak..."

"Makanlah walaupun sedikit. Kau harus mengisi perutmu supaya bisa mengajar anak-anak di sekolah" Ucap Junmyeon sebelum meminum air dari gelasnya.

"Nde, Eomma. Kau terlihat lelah. Apa kegiatan mengajar sangat sulit untukmu?"

"Tidak. Aku tidak tahu, tapi tubuhku terasa lemas sejak kemarin"

"Kau ingin mengambil libur? Aku bisa memberitahukan pihak sekolah mengenai kondisimu"

"Tidak perlu. Aku baru satu minggu menjalani kegiatan ini. Aku tidak bisa langsung mengambil libur begitu saja. Lagipula, aku akan mudah melupakan rasa lelahku saat bertemu dengan anak-anak nanti di sana"

"Eomma, apa kau akan baik-baik saja?"

"Nde. Jangan khawatir, Jiseong'ah. Aku akan membawa bekal dari sini untuk dimakan saat waktu istirahat nanti. Aku juga akan membuatkan bekal yang banyak untukmu" Chorong memberikan senyumannya yang membuat Jiseong juga ikut tersenyum. Junmyeon masih menatap khawatir ke arah istrinya itu. Bahkan di saat dia sudah mengantar Jiseong pun, dia tidak bisa melepaskan rasa khawatirnya pada Chorong.

"Kau benar akan baik-baik saja?" Junmyeon fokus menyetir sambil sesekali meilirik ke sampingnya.

"Eoh...." Chorong memeriksa wajahnya dari kaca kecil yang di pegangnya.

The CureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang