Effect

343 40 2
                                    

Pagi hari..

Junmyeon membuka kedua matanya perlahan. Dia menaruh lengannya di dahinya sendiri sambil mencoba menyadarkan kesadarannya setelah tertidur. Dia menengok ke arah cahaya matahari yang masuk ke sela-sela jendela kamarnya. Perlahan, dia bangun dari posisi tidurnya. Kepalanya terasa sakit, entah karena apa. 

"Sudah berapa lama aku tertidur?" Junmyeon mengusap kedua matanya sambil mengingat kembali waktu tidurnya. Tangannya langsung di turunkannya dan melihat ke sekelilingnya. Dia tidak mendapati sang istri di samping tempat tidurnya. Dia langsung beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Lalu dia langsung keluar dari kamar setelah mengenakan baju dan celana panjangnya. 

"Ahjumma, dimana Chorong?" Dia bertanya pada housekeepernya yang sedang merapihkan meja makan. 

Dia sudah berangkat mengantar Jiseong ke sekolah sejak satu jam yang lalu. 

"Mwo?" Junmyeon melihat ke arah jam dinding. 

"Kenapa dia mengantarnya? Kenapa mereka berangkat pagi sekali?"

"Saya tidak tahu, Tuan Kim. Tapi sepertinya kondisi Nyonya sedang tidak sehat"

"Sedang tidak sehat? Apa maksudmu, Ahjumma?"

"Saya melihat cara jalannya yang tidak biasa. Lalu, wajahnya juga pucat. Setiap saya bertanya, dia mengatakan kalau dia baik-baik saja dan menyuruh saya untuk tidak mengkhawatirkannya. Tapi, ada hal aneh lagi yang saya lihat saat mereka berangkat tadi"

"Hal aneh?"

"Nde. Nyonya Kim membawa tas besar dan satu buah kopernya"

"Mworago?" 

"Saya juga mendengar dia menangis tadi pagi di tangga saat saya sedang menyiapkan sarapan. Saya pikir kalian sedang bertengkar, jadi saya tidak berani untuk mendekat dan menenangkannya"

Junmyeon kembali memegangi kepalanya dan menjambak rambutnya sendiri. Bayangan mengenai apa saja yang telah dia lakukan kemarin dengan istrinya mulai muncul. Dia sadar dengan kesalahannya yang memaksa Chorong untuk melakukan hubungan badan dengannya. Dia tidak ingin menyakitinya, tapi karena rasa cemburunya kemarin, perasaannya bisa di kalahkan dengan nafsunya sendiri. 

Dia berjalan lemas kembali ke arah kamarnya. Dia baru menyadari betapa kosong kamarnya sekarang. Bahkan isi lemarinya pun hanya ada pakaian miliknya saja. Dia beralih ke ponsel miliknya dan berusaha menghubungi istrinya yang kemungkinan memutuskan untuk kabur dari rumah. 

Suara sebuah ponsel membuat Junmyeon terkejut. Dia mendapati ponsel Chorong tergeletak di bawah tempat tidur. Dia mengambilnya dan melihat nama 'Junmyeon' tertera pada layar ponsel tersebut. Helaan nafas mulai terdengar. Dia mulai terduduk di lantai sambil memegang erat ponsel itu. Dia menundukkan kepalanya untuk kembali menyadari semua kesalahannya. 

Tidak berapa lama kemudian, dia berdiri dan bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Dia berharap bisa menemukan Chorong di sana. 


Universitas Negeri Seoul.. 

Junmyeon tiba di kampus dan berjalan menuju ruangannya. Dia melewati kelas Chorong terlebih dulu dan memperhatikan dari luar. Salah satu bangku di bagian paling depan tampak kosong. Dia langsung mengecek ponselnya dan menghubungi keluarganya. 

The CureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang