Jealous

473 45 0
                                    

4 bulan kemudian.. 

Persiapan ujian semester mulai di adakan. Para mahasiswa sudah sibuk mengumpulkan tugas yang tertunda serta menyiapkan bahan materi yang akan di pelajari masing-masing. Perpustakaan terlihat lebih ramai dari biasanya karena hari ini juga merupakan jadwal sidang mahasiswa tingkat akhir yang sudah mencapai semester keenamnya. Tidak sedikit juga bagi mahasiswa semester lain yang memanfaatkan waktu ujian ini untuk membentuk grup belajar sendiri sejak beberapa minggu sebelumnya, guna membahas materi pelajaran yang akan menjadi bahan ujian mereka. 

Di pagi hari, seperti biasa, Junmyeon mengantar Chorong untuk berangkat ke kampus. Kandungan sang istri yang terlihat semakin besar, membuat Junmyeon harus selalu mengawasinya dengan ekstra hati-hati. Dia bahkan ikut membantu persiapan ujian Chorong di rumah. Dia juga harus menunda pekerjaan barunya sebagai kepala sekolah sebuah tempat belajar kanak-kanak yang baru di bangunnya untuk fokus mengurus sang istri. Akhir-akhir ini, Junmyeon kembali mendapat ujian dalam mempertahankan suasana hati Chorong, karena rasa cemburunya kembali muncul.

Pertemuan tidak sengaja nya dengan Donghae dan juga tunangannya di Mall minggu lalu, membuat Chorong merasa curiga dengan sikap Junmyeon yang selalu memperhatikan wanita tunangan Donghae saat sedang berbicara. Junmyeon menjelaskan kalau itu dilakukannya karena mereka sedang mengobrol mengenai perkenalan masing-masing. Dan itu di tunjukkannya sebagai sikap baik terhadap lawan bicaranya. Junmyeon sudah berkali-kali mengatakan kalau dia tidak mempunyai perasaan sama sekali terhadap tunangan Donghae itu, tapi sampai saat ini, Chorong belum bisa menerima ucapannya itu dengan baik. 

"Pakai jaketmu saat turun dari mobil nanti"

Chorong hanya bisa terdiam. Pandangannya mengarah ke luar jendela di sampingnya. 

"Apa kau merasa mual atau pusing hari ini?"

Chorong masih belum menanggapi apapun. Tangannya mengelus lembut perut besarnya itu. 

"Usia kandunganmu baru memasuki bulan keenam. Dokter bahkan mengatakan kalau perutmu sudah seperti hamil sembilan bulan. Mungkin itu karena tiga bayi yang ada di dalamnya. Aku selalu merasa gugup setiap kali melihatmu berjalan sambil menopang pinganggmu dengan tangan. Tapi aku juga merasa kagum padamu, kau sanggup membawa beban seberat itu setiap harinya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana kalau usia kandunganmu sudah mencapai bulan kesembilan. Mungkin aku harus mengambil cuti mulai dari sekarang untuk memperhatikan kesehatanmu"

"Beban?"

Junmyeon menengok sekali sebelum memusatkan pandangannya kembali ke jalan. Dia mendengar ucapan pelan dari Chorong tadi. 

"Apa kau berpikir kalau tiga anak di perutku ini sebagai beban bagimu?"

"Tidak. Maksudku, berat dari perutmu itu, pasti karena itu kau menjadi lebih mudah lelah akhir-akhir ini"

"Lelah? Apa kau juga lelah menjagaku dan tinggal denganku?"

"Apa maksudmu? Kau selalu memutar pembicaraan seperti ini. Aku sudah berkali-kali menjelaskan padamu mengenai tunangan Lee Seonsaengnim itu.."

"Bukankah dia cantik?"

"Mwo?"

"Bae Irene. Dia seorang model dan juga memiliki proporsi tubuh yang bagus. Sementara, kau memiliki istri dengan tubuh gemuk seperti ini. Kurasa itu yang menyebabkanmu tidak bisa melepaskan pandangan padanya"

The CureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang