Guilty

421 53 16
                                    

Sebuah rumah... 

"Chorong'ah, kau tidak perlu ke rumahku hari ini. Woojoo dan Woojin sedang berada di rumah Orangtuaku sejak kemarin. Mereka akan menginap di sana selama beberapa hari ke depan" Suara Hara terdengar dari ujung telepon. 

"Arasseo.."

"Apa kau sakit? Kenapa suaramu terdengar seperti itu?"

"Tidak.. Kau sudah pergi ke rumah sakit?"

"Aku baru ingin bersiap-siap ke sana. Aku kembali merasakan lelahnya mempunyai bayi lagi"

"Beruntungnya dirimu...."

"Sudah ku bilang kalau kau harus memikirkan hal itu lagi. Apa kau tidak merasa kesepian tinggal sendirian selama beberapa tahun ini?"

"Aku tidak tahu"

"Yaa! Ada apa denganmu? Apa kau baik-baik saja?"

"Eoh. Maafkan aku, Hara'ah. Ada yang harus ku kerjakan hari ini. Aku akhiri panggilan teleponnya"

"Arasseo. Hubungi aku kalau kau memerlukan sesuatu"

"Eoh....." Ucap Chorong sebelum menekan layar ponselnya. 

Dia yang masih terbaring di atas tempat tidur, hanya bisa menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong. Sudah beberapa kali ini dia menghela nafasnya mengingat kunjungannya ke rumah Junmyeon satu minggu yang lalu. Bahkan saat bertemu di kampus, dia berusaha menghindar setiap akan berpapasan dengan sang dosen. Dia sudah di izinkan untuk kembali belajar di jam pelajaran dosen tersebut. Walaupun banyak yang mempertanyakan mengenai alasan dosen itu melakukannya, Chorong hanya bisa menjawab kalau dia tidak tahu apapun. 

Chorong mulai bangun dari posisi berbaringnya. Dia melihat sekeliling kamarnya sejenak.

"Apa aku harus mengunjungi Eomma hari ini?"

Tidak butuh waktu lama, dia sudah beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Setelah selesai, dia mengganti pakaiannya dan bersiap-siap di depan cermin. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Saat melihat nama yang tertera, dia menatap layar ponselnya dengan bingung. Bahkan dia membiarkan untuk tidak mengangkat panggilan itu sampai ponsel berhenti berbunyi. 

"Kenapa dia menghubungiku?"

Tidak berapa lama kemudian, ponselnya kembali berbunyi dengan panggilan dari nomor yang sama. Dengan sedikit ragu, Chorong menjawab panggilan tersebut. 

"Yeo-yeobuseyeo?"

"Ahjumma..."

"Eoh? Jiseong'ah.."

"Ahjumma, kenapa kau tidak mengangkat panggilan teleponku tadi?"

"Ma-maaf, aku sedang berada di kamar mandi tadi. Ada kau meneleponku, Jiseong'ah?"

"Kenapa kau tidak datang ke rumahku lagi, Ahjumma?"

"Maaf, aku sibuk beberapa hari ini"

"Kapan kau bisa datang?"

"Aku tidak tahu, Jiseong'ah. Apa Ayahmu tahu kalau kau meneleponku?"

The CureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang