Annoyed

430 51 3
                                    

Doojoon membawa Chorong dan menghempaskannya ke arah sofa ruang tamu. 

"Duduklah. Kita perlu bicara"

Chorong membenarkan duduknya dan mencoba untuk menenangkan dirinya. Dia bahkan sempat melepas tas ransel yang sedari tadi berada di punggungnya. Doojoon terlihat masih berjalan mondar-mandir di depannya. 

"Aku sengaja datang kesini karena ingin meminta maaf padamu secara langsung"

Chorong memperhatikan pria itu sudah berhenti melangkah dan sekarang berdiri berhadapan dengannya.

"Apa kau tidak bisa menerimanya? Bukankah itu yang kau inginkan selama ini dariku?"

Chorong mengalihkan pandangannya. 

"Kau tahu kalau aku mempunyai sifat emosional yang tidak bisa ku kendalikan? Kau masih akan bersikap seperti ini padaku?"

Chorong menghela nafasnya pelan sebelum mulai menjawab. 

"Kau datang dengan sikap yang sangat tidak sopan. Bagaimana bisa aku menerima permintaan maafmu yang seperti ini?"

"Mwo?"

"Aku bisa melaporkanmu ke polisi karena sudah masuk ke rumahku tanpa izin"

"Kau berani mengancamku sekarang?"

Chorong kembali mengalihkan pandangannya.

"Apa kau tahu bagaimana kehidupanku selama ini setelah berpisah darimu? Aku semakin menderita dan selalu gagal dalam menjalin hubungan dengan wanita lain"

"Kau mendapatkan karma mu karena sudah menyakiti ku" Chorong berbicara pelan. 

"Mworago?"

Chorong mulai berdiri dari tempat duduknya. 

"Apa kau datang ke sini benar-benar untuk meminta maaf padaku? Apa kau mengakui semua perbuatanmu padaku waktu itu?"

Tatapan tajam yang di berikan Doojoon, membuat Chorong tidak berani melihat ke arahnya. 

"Sebaiknya kau keluar sekarang, sebelum aku menghubungi polisi" Chorong mengeluarkan ponselnya. 

Doojoon tidak bergerak dari tempatnya berdiri. Hal itu membuat Chorong mulai mengutak-atik ponselnya, tapi secara tiba-tiba Doojoon dengan cepat mengambilnya dan membanting ponsel itu ke lantai. Chorong terkejut melihat ponselnya rusak berserakan. 

"Jangan mencoba untuk bermain-main denganku, Park Chorong. Apa kau pikir bisa lepas dariku begitu saja? Mungkin ini sudah menjadi takdirmu untuk bisa bertemu lagi denganku. Kenapa kau berpura-pura membenciku selama ini?"

"Mwo-mworago?"

"Aku tahu kalau kau masih menyimpan perasaan padaku. Jujurlah. Kau hanya takut pada sifat emosionalku saja, tapi hatimu masih menyukaiku, benar kan?" Doojoon menampakkan senyum menakutkannya. 

Chorong benar-benar tidak bisa menebak apa yang ada di pikiran pria itu saat ini. Di sisi lain, dia bisa melihat sorotan matanya yang masih sama seperti yang di lihatnya 7 tahun yang lalu. 

The CureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang