That Man

407 44 1
                                    

Beberapa hari kemudian... 

Chorong berangkat ke tempat kuliah seperti biasa dengan menggunakan bus umum. Dia sibuk memainkan ponselnya saat baru duduk di kursi paling belakang. Sesekali dia melihat ke arah jendela saat bus sudah melaju. Ponselnya berbunyi tanda ada yang meneleponnya. Dia langsung menjawab panggilan itu. 

"Nde, Daepyonim"

"Mengenai jam kerjamu sudah ku rubah. Aku tidak akan memberikan lembur padamu lagi karena penggantimu sudah ku dapatkan. Jadi kau hanya perlu bekerja seperti biasanya dengan pulang tepat waktu. Aku tidak akan memberikan bayaran tambahan padamu jika kau bekerja melewati jam nya"

"Algaeseum-imnida, Daepyonim"

"Kau tidak akan berpartisipasi dalam parade lagi mulai bulan depan. Kau hanya perlu mengenakan kostum lain dan bekerja di bagian outdoor, karena kita kekurangan tenaga kerja untuk bagian itu"

"Nde..."

"Aku membicarakan masalah ini sekarang karena aku akan pergi keluar Seoul selama beberapa minggu. Jadi lakukan tugasmu dengan baik, Park Chorong"

"Nde. Kamsahamnida, Daepyonim. Kau tidak memecatku setelah kau menemukan penggantinya"

"Cara kerjamu terlihat berbeda dari yang lain, jadi aku tidak bisa memberhentikanmu begitu saja. Kecuali kalau kau sudah menemukan tempat bekerja lain yang sesuai dengan keinginanmu"

"Aku tidak tahu harus berapa kali aku mengucapkan terima kasih padamu, Daepyonim"

"Tidak perlu seperti itu. Kalau begitu, aku akhiri panggilannya sekarang"

"Nde, berhati-hatilah di perjalananmu, Daepyonim.."

Chorong menurunkan ponselnya dan menatap layarnya sebentar. Dia kembali melihat ke arah luar jendela bus dan tanpa sadar, sebentar lagi tempat pemberhentiannya. Dia langsung menekan tombol di sampingnya supaya bus berhenti di halte tujuannya. 

"Park Chorong ?" Seorang pria yang sedang berada di dalam mobilnya, memperhatikan Chorong berjalan dari  arah halte. 

Saat tiba di dalam area kampus, Chorong kembali mengeluarkan ponselnya dan mengecek beberapa pesan dari Hara. Dia tersenyum saat sahabatnya itu meminta bantuannya untuk menjaga anak kembarnya karena dia harus membawa anak yang baru di lahirkannya ke rumah sakit untuk pemeriksaan rutin. Dia langsung membalas pesan tersebut dengan cepat. Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya pelan dari arah belakang dan membuat langkahnya terhenti. Dia membalikkan badannya untuk melihat siapa yang menepuknya. Matanya membelalak terbuka seakan tidak percaya dengan yang dilihatnya. 

"Lama tidak bertemu, Park Chorong..." Senyuman dari pria itu membuat Chorong kembali teringat dengan semua kenangan buruk yang terjadi padanya 7 tahun. 

Karena sangat terkejut, Chorong menjatuhkan ponselnya sendiri dan memundurkan langkahnya perlahan. 

"Aku tidak tahu akan menemukanmu di tempat ini. Apa kau tidak senang bisa bertemu denganku lagi?"

Chorong menggelengkan kepalanya pelan. Kedua tangannya mulai terasa gemetar. Rasa ketakutan terbesarnya kembali datang di hadapannya sendiri. 

"Apa kau menjalani perawatan? Kau terlihat lebih cantik sekarang"

Tatapan pria itu membuat Chorong refleks memegangi perutnya. Masa lalunya kembali merasuki pikirannya. Sekilas semua peristiwa itu seperti terjadi di depan kedua matanya. Seakan-akan dia kembali merasakan hal buruk akan terjadi padanya. Chorong memutuskan untuk berlari meninggalkan Doojoon yang terlihat sedang mengambil ponselnya yang terjatuh tadi. 

The CureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang