Camping

402 46 0
                                    

Pagi hari.. 

Junmyeon melakukan sarapan bersama anaknya seperti biasa. Ahjumma housekeeper sudah menata semua makanan di atas meja dan meninggalkan mereka berdua untuk merapihkan dapur. Junmyeon menikmati makanannya dalam diam. Dia sesekali mengecek ponselnya untuk membalas beberapa pesan sebelum melanjutkan makannya kembali. 

"Appa...." 

Junmyeon masih fokus pada ponselnya. 

"Aku ingin berbicara denganmu. Apa kau akan mendengarkanku?"

"Eoh, bicaralah...."

"Aku ingin Chorong Ahjumma tinggal di sini bersama kita"

"Kau sudah menanyakannya semalam. Aku tidak bisa menyuruhnya. Dia juga tidak mungkin mau tinggal bersama orang asing seperti kita ini"

Jiseong menurunkan sumpitnya dan mengatur nafasnya untuk bersiap mengucapkan kalimat selanjutnya. 

"Kalau begitu, aku ingin Ahjumma itu menjadi Ibuku"

Ibu jari Junmyeon berhenti mengetik. Dia melihat ke arah anaknya dengan menyatukan kedua alisnya. 

"Apa yang kau katakan tadi, Kim Jiseong?"

"Aku ingin Ahjumma itu........."

Junmyeon menunjukkan telapak tangannya ke arah Jiseong untuk tidak melanjutkan ucapannya. 

"Bagaimana bisa kau mengatakan itu? Apa kau tahu apa maksud ucapanmu, Jiseong'ah?"

"Aku hanya menerima saran dari Ahjussi supir. Dia mengatakan padaku kalau aku ingin Ahjumma berada bersama ku setiap hari di rumah, aku harus menjadikannya Ibuku dan meminta persetujuan darimu"

"Mwo?"

"Apa kau tidak bisa melakukannya, Appa? Sudah hampir satu minggu ini aku tidak bertemu dengannya. Kau juga melarangku untuk menemuinya lagi di Lotte World"

"Ahjussi supir yang mengatakan semua itu padamu?"

"Nde. Dia juga menjelaskan mengenai bagaimana cara Chorong Ahjumma supaya bisa menjadi Ibuku. Kau harus melakukan pernikahan dengannya terlebih dahulu, setelah itu kita bisa tinggal bersama-sama di sini. Dengan begitu, Ahjumma sudah bagian dari keluargaku dan bukan orang asing lagi"

Junmyeon memegangi dahinya. 

"Habiskan sarapanmu.."

"Appa, apa ucapanku membuatmu marah?"

"Jangan berbicara sebelum makananmu habis"

"Nde...." Jiseong mulai mengambil sumpitnya. Dia sesekali melirik ke arah Ayahnya yang masih memperhatikannya. 

"A-appa, maaf karena perkataanku waktu itu"

Junmyeon terdiam mendengarkan ucapan Jiseong. 

"Se-sepertinya aku mengerti maksud pembicaraanmu dengan Harabeoji waktu itu"

Junmyeon kembali sibuk dengan ponselnya. 

"A-aku juga ingin bermain dengan Ibuku seperti teman-temanku. Aku tidak pernah merasakan hal itu. Eomma meninggal lebih dulu. Aku tidak sempat mendengar suaranya atau bahkan melihat wajahnya secara langsung. Aku ingin........"

The CureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang