Approach

436 50 6
                                    

Sebuah sekolah..

Jiseong mengecek buku kalender kecil yang di bawanya setiap hari di saat jam istirahat tiba. Terlihat sebuah lingkaran merah di tanggal hari ini. Dia juga mengeluarkan sebuah tiket yang diberikan Chorong padanya di saat Chorong mengajaknya makan di Lotte World waktu itu.


====== FLASHBACK

"Ahjumma, kapan parade akan di adakan? Aku ingin melihatmu mengenakan kostum tokoh Little Red Riding Hood lagi" Jiseong bertanya sambil mengunyah makanannya.

"Parade akan di adakan di setiap tanggal 22. Kau bisa datang di tanggal itu. Kenapa kau sangat ingin melihatku? Bukankah banyak karakter tokoh kartun yang memakai kostum lebih bagus dariku?"

"Kau terlihat cocok mengenakannya. Dari semua buku cerita yang di berikan Ayahku, aku lebih tertarik dengan cerita itu"

"Waeyeo?" Chorong mengambil tissue dan mengelap mulut Jiseong yang terdapat serpihan makanan.

"Karena karakter itu sangat berani. walaupun dia seorang perempuan, dia bisa berjalan menuju hutan seorang diri untuk menuju rumah Neneknya"

"Lalu, kau mengunjungiku ke sini karena kau ingin seperti karakter itu?" Chorong memotong daging dan memberikannya ke atas piring yang ada di depan Jiseong.

"Tidak, sebenarnya aku hanya ingin menghindari sesuatu"

"Menghindari? Apa maksudmu, Jiseong'ah?"

"Aku tidak menyukai teman-temanku di sekolah karena mereka selalu mengejekku. Hanya tempat ini yang ku tahu selain rumah"

"Hanya karena kau membawa buku-buku cerita itu ke sekolah, jadi teman-teman mu mengejekmu?"

Jiseong menggelengkan kepalanya.

"Bukan hanya itu saja, Ahjumma. Mereka juga membicarakanku yang tidak mempunyai Ibu. Mereka juga mengejek namaku yang terdengar seperti nama perempuan"

"Kau pasti sangat merasa sedih. Apa kau sudah membicarakan hal itu pada Gurumu?"

"Aku tidak berani melakukannya. Karena tadi, aku hampir memukul salah satu temanku"

"Aigoo" Chorong mengelus tangan Jiseong dengan lembut.

"Ahjumma, apa aku sudah menjadi anak yang nakal sekarang?"

Chorong menggelengkan kepalanya.

"Kau tidak akan menjadi seperti itu. Aku bisa melihat kebaikan darimu. Kau pasti sudah menahan amarahmu saat teman-temanmu mencoba meledekmu. Mereka seharusnya di hukum karena sudah mengejekmu. Tapi tindakanmu juga tidak benar, Jiseong'ah. Jangan berpikir untuk menjadi anak yang nakal lagi mulai dari sekarang. Lagipula, namamu terdengar unik dan kau tidak perlu menanggapi omongan mereka yang seperti itu lagi, arasseo?"

"Nde.." Jiseong perlahan menunjukkan senyumnya.

"Makanlah yang banyak. Aku akan mentraktirmu hari ini"

"Ahjumma, berhentilah memotongkan daging untukku, kau juga harus makan"

"Benar juga, aku lupa"

The CureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang