Happy Readung! Semoga suka:)
Budayakan Vote!Author's POV
Tubuh Isabella bergetar hebat, ia menangis tersedu-sedu di ranjang besar milik Harry dengan tubuh yang ia tutupi selimut putih. Ia menangis karena Harry berlaku bak seorang bajingan yang benar-benar luar biasanya kejamnya, setelah ia menikahi Isabella secara paksa ia langsung membawa wanita itu pulang dan memaksa Isabella untuk melakukan berhubungan intim dengannya, Isabella terus menolak tapi yang ia dapatkan malah pukulan dan cengkraman dari Harry. Tubuhnya benar-benar nyeri dan selangkangannya terasa sangat sakit, ini adalah pertama kalinya Isabella berhubungan badan dengan seorang pria karena pada kenyataannya ia masih perawan yang membuat Harry terkejut saat ia melakukan itu secara paksa tapi itu tak berlangsung lama karena pria itu langsung menghujamnya dengan keras dan tanpa perasaan, tak peduli dengan jeritan dan teriakan ampunan dari Isabella saat itu.
Sementara Harry, lelaki itu masih dalam posisi tidurnya yang tengkurap, ia sedikit terganggu dengan suara isakan Isabella, ia meraih bantal dan menutupi telinganya tapi tak berhasil.
"Diam, Isabella! Kau sungguh berisik" bentak Harry dan membuat Isabella tersentak. Ia menatap Harry dengan air mata yang menggenang, menatap pria itu dengan benci sebelum akhirnya beranjak dari ranjang.
"Aw! Shhh" ia mencengkram kepala ranjang saat ia mencoba untuk berdiri, ia berjalan menuju kamar mandi dengan tertatih-tatih.
Isabella memasuki kamar mandi milik Harry dan menguncinya, ia melihat dirinya pada pantulan cermin yang terdapat di sana, air matanya kembali mengucur saat dirinya melihat tanda merah yang begitu banyak dan tercetak jelas pada kulit putihnya, ia menyentuh bibirnya yang sedikit luka dan bengkak, ia seka air matanya dan menjatuhkan dirinya di bawah guyuran air shower.
Isabella terdiam sesaat setelah ia membersihkan tubuhnya, matanya masih terlihat sembab dan lingkaran pada bawah matanya pun sangat kentara, ia merutuki dirinya sendiri karena baru menyadari bahwa ia tak membawa baju saat ia ke kamar mandi, hanya melilit tubuhnya dengan selimut. Dengan langkah ragu ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi, berharap jika Harry sudah bangun dan keluar dari kamarnya dan beruntunglah doanya terkabul karena ia tak melihat lelaki itu di ranjangnya. Tapi matanya jatuh pada sebuah dress dan dalaman yang terletak di atas ranjang, ia melihat dress itu dan terdapat sebuah note di atasnya 'pakai itu atau aku akan marah' sekiranya itulah isi dari note yang ia yakini dari Harry. Isabella menghembuskan napasnya kemudian dengan cepat ia mengenakan dress itu.
Isabella kembali menatap dirinya di pantulan cermin kamar Harry, dirinya tampak pucat hingga bunyi perutnya terdengar meronta minta di isi, ia ingin keluar tapi ia takut dengan Harry. Ia takut Harry memarahinya atau melakukan hal kejam lainnya jika ia keluar dari kamarnya.
Isabella's POV
Aku duduk di tepi ranjang dan mengambil ponselku dari tas kecil yang sengaja ku bawa, aku mengaktifkan mode pesawatnya dan terdapat beberapa pesan dari Emily dan Julia.
From : Emily
Bells, bagaimana kabarmu di sana? Dua hari tanpamu terasa seperti dua bulan.From : Emily
Apakah Harry memperlakukanmu dengan baik? Steve mencarimu semalam.From : Emily
Bells balas pesanku, jangan membuatku khawatir. Kau sudah seperti adikku:(From : Julia
Bells, kau baik-baik saja di sana kan? Emily bilang kau tam kunjung membalas pesannya.From : Julia
Apakah lelaki keriting berpenis besar itu berlaku kasar padamu?From : Julia
Bella, balas pesanku. Kau membuatku dan Emily khawatir akan perilaku si bajingan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella ✔️
Fanfiction[Warning 21+] This story has mature content and some harsh words. Please be a wise reader! Married without love. It's about feelings, lust, tears, pain, cruel. "You can never escape from me, Isabella." -H- [Please be a wise reader!] Written by: ar...