21: Secret Place

2.6K 227 79
                                    

For you galennna

Happy Reading! Semoga Suka :)
Budayakan Vote!
Jangan Jadi SIDERS!

WARNING !!! 17+

Author's POV

Seminggu berlalu, semenjak Isabella menggunting rambutnya dan mencoba untuk bunuh diri di kamar mandi, semenjak itu pula sifat Harry mengalami sedikit perubahan, dimana lelaki tampan itu selalu memperlakukan Isabella dengan manis dan berusaha untuk tidak membuat hal yang membuat Isabella ingin mengakhiri hidupnya, walaupun sulit baginya tapi ia mencobanya.

Entah apa yang di rasakan oleh pria itu, tapi perasaannya semakin hari semakin hangat dan nyaman ketika ia bersama dengan Isabella, bahkan dirinya rela untuk berada di rumah seharian bersama Isabella untuk melakukan hal-hal manis yang di buatnya.

Sementara Isabella, jangan di tanya lagi wanita itu, karena perasaannya benar-benar sudah tak karuan dan melayang ketika dirinya mendapati perubahan sikap Harry padanya, walaupun lelaki itu juga masih suka membentaknya tapi itu sudah jarang dalam seminggu ini.

Dan sekarang dua sejoli itu masih berada dalam satu ranjang dengan mata Harry yang tak lepas dari wajah cantik Isabella, mata hijaunya menelusuri wajahnya sambil mengusap pipi wanita itu dengan lembut, sesekali ia mencuri sebuah kecupan di bibir Isabella.

Tubuh Isabella menggeliat dan membuka mata indahnya, manik biru lautnya langsung bertabrukan dengan manik hijau milik Harry, "Good morning," ucap Harry sambil mengusap puncak kepala Isabella.

Isabella tersenyum manis, "Morning, Harry," ia sedikit menjauhkan tubuhnya dari Harry dan mendudukan dirinya untuk bersender di kepala ranjang.

Harry mendekat pada Isabella lagi dan mengecup bibir Isabella secara tiba-tiba membuat wanita itu membulatkan matanya menatap pria di sampingnya itu.

"Morning kiss, honey," ujarnya sambil tersenyum membuat pipi Isabella bersemu merah dan perasaan begitu melayang atas perlakuan Harry.

Isabella segera beranjak dari ranjangnya namun pergelangan tangannya di tahan oleh Harry membuatnya kembali menatap pria itu dengan bingung, "Mau kemana?" tanya Harry sambil menaikkan kedua alisnya.

"Aku ingin mandi," jawab Isabella dan Harry menatap Isabella dengan intens sambil menyeringai padanya.

"Together," ucap Harry membuat Isabella kaget dan menggelengkan kepalanya. "Aku bisa mandi sen--,"

"To-ge-ther," Harry menekankan setiap ucapannya membuat Isabella menunduk dan pasrah atas ajakannya. Harry tersenyum puas dan langsung membawa tubuhnya Isabella ke dalam gendongannya menuju kamar mandi.

----

Isabella duduk di sofa panjang ruang tamu bersama dengan Harry yang sedang mengutak atik ponselnya, Isabella bingung mengapa Harry tidak bersiap-siap untuk ke kantornya padahal ini sudah hampir siang.

"Harry," panggilnya membuat pria di sebelahnya itu menoleh. "Kenapa?" tanyanya sambil menatap mata biru Isabella.

Isabella menggeleng dan membalas tatapan Harry, "Kau tidak ke kantor? Ini sudah hampir siang," ucapnya membuat Harry terkekeh.

"Aku ingin di rumah saja," ujarnya sambil menarik tubuh Isabella untuk mendekat padanya. "Tapi--,"

"Aku pemilik perusahaannya, jadi aku bebas. Jadi jangan mengaturku, okay," Isabella menghela napas saat ucapannya di potong oleh Harry kemudian menunduk setelah mendengar penuturan pria itu.

Ia sadar dengan semuanya, ia hanya seorang istri yang di beli oleh Harry dan tak boleh mengaturnya, ia sangat sadar jika ia tak lebih dari seorang pemuas di mata lelaki itu dan tak akan pernah di anggap seorang istri olehnya. Dan kata-kata itulah yang selalu berputar di kepalanya hingga matanya berkaca-kaca meneteskan air matanya, namun ia segera menghapusnya sebelum Harry melihatnya.

Isabella ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang