43. Welcome

2K 194 76
                                    

Happy Reading! Semoga Suka!
Don't forget to VOTE + COMMENT !

Don't be siders pls!
Hargai karya orang!

---------

Two Months Later

Isabella's POV

Aku mengusap perutku yang kian membuncit dengan lembut, benar-benar tak menyangka aku akan menjadi seorang Ibu dalam satu minggu kedepan, setidaknya itu yang di katakan dokter tentang perkiraan kapan aku akan melahirkan. Aku tersenyum kecil saat merasakan sebuah tendangan dari bayiku, ia semakin aktif di dalam sana. Mungkin bayiku ini sudah tak sabar ingin melihat dunia.

"Hey," sapa seseorang dari arah samping dan bergabung di sebelahku.

Aku tersenyum lebar saat melihatnya, "Hey," balasku.

"Menunggu lama?" Aku menggeleng sambil menatapnya yang sedang meletakkan segelas susu dan beberapa cemilan di meja ruang tamu.

"Kau bahkan hanya menyiapkan apel, susu, dan beberapa cemilan," ucapku sambil memutar bola mata.

Ia terkekeh kecil dan memberikan sebuah apel yang terlihat sangat segar yang sedang ku inginkan saat ini. Ia sudah memotong ya terlebih dahulu.

Aku menerimanya dan tersenyum, "Terima kasih, Harry," ia menatapku dan dengan cekatan aku mengecup pipinya.

Harry, lelaki itu memang selalu menemaniku sejak awal kita bertemu hingga sekarang. Dan saat ini ia sedang berada di rumahku, awalnya ia sempat menolak dengan alasan ia tak enak hati dengan ayahku dan akupun sempat berpikir jika ayahku akan kembali memaki atau bahkan menghajarnya lagi, tapi aku berusaha meyakinkan itu tidak akan terjadi lagi dan memang benar, ayahku tidak melakukan apapun saat Harry pertama kali datang ke rumahnya, ia hanya diam saja tanpa mengatakan apapun seolah sudah tak peduli lagi dengan kami. Lelaki yang sedang bersamaku ini selalu mengajakku untuk bertemu di luar rumah saja, namun aku menolaknya karena sekarang aku sangat mudah kelelahan jika terlalu banyak gerak, akhirnya ia mengalah dan mau menemaniku di sini.

"Aku berangkat," suara dari arah lain menginterupsiku. Aku dan Harry menoleh ke arah sumber suara dan menemukan ayahku yang bersiap untuk pergi Kedai Kopiku. Ia yang mengambil alih Kedai Kopiku sekarang karena usia kandunganku yang sudah sangat besar dan ia tak mengizinkanku untuk pergi kemanapun.

Ketika aku hendak bangkit, ia sudah terlebih dahulu pergi keluar tanpa sepatah katapun membuatku meluruhkan bahuku dengan lesu. Ia masih saja bersikap acuh tak acuh dan cuek padaku.

"Kau tak apa?" Aku menatap Harry, sepertinya ia menyadari perubahan raut wajahku. Aku mengangguk dan sedikit memaksakan senyuman.

"Ya," jawabku singkat. Aku menatap kosong apel yang berada di tanganku sambil memainkan garpu yang telah di sediakan Harry untuk memakannya.

"Aku tak apa jika kita tidak bertemu. Aku benar-benar tak enak pada ayahmu, begitu juga denganmu, ia bersikap seperti itu karena kau membelaku dan terus bersamaku," perkataanya membuatku menoleh.

"Apa?" Ucapku.

"A-aku---," ia menunduk dan kembali menatapku, tatapan matanya seakan tak rela dengan semua yang telah ia ucapkan barusan.

Aku meletakkan wadah yang berisikan apel pada meja dan kembali menatapnya, "Aku tidak mau," aku berucap sebelum ia mengucapkan hal yang macam-macam.

"Kau bilang, kau ingin bersamaku hingga aku melahirkan dan kau melihat bayimu," lirihku. Aku mengingat kata-katanya saat itu.

Mata hijau zambrudnya menatapku dalam, ia mengambil kedua tanganku untuk ia bungkus dalam genggaman tangan kekarnya, "Ya, tapi kau lihat apa yang terjadi--,"

Isabella ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang