Happy Reading! Semoga suka (:
Budayakan Vote!
Jangan jadi siders.VOMMENTS sambil baca :)
Harry's POV
Entah mengapa jangtungku berdetak begitu cepat dengan hatiku yang berdesir hebat kala ia mengatakan itu, mengatakan hal yang tak pernah ku duga akan terlontar dari mulut manisnya. Harusnya ia membenciku, bukan mencintaiku. Aku tak bisa membiarkannya mencintaiku, tak boleh. Aku hanya bermain-bermain dengannya, jangan lupakan itu.
Aku menatap mata birunya yang masih meneteskan air mata, dan aku tak tega, untuk pertama kalinya aku begitu peduli terhadap seorang wanita lagi setelah masa laluku membuatku tak ingin bebuat baik pada wanita manapun, tapi Isabella seolah menjadi wanita yang berbeda.
Ia menunduk, tak menatapku namun beberapa saat kemudian wajahnya terangkat untuk menatap mataku, mata kami saling menatap hingga aku membuka mulutku untuk bersuara.
"Kau tidak bisa mencintaiku," ujarku datar namun ia tersenyum tipis.
"I know," ia membalas perkataanku dengan suara puraunya.
"Aku tidak mencintaimu, aku tidak mencintai wanita manapun termasuk kau," aku berbicara dengan penuh penekanan di akhir kalimatku membuatnya menunduk kemudian mengangguk. Ku lihat ia menyeka air matanya dengan punggung tangannya secara kasar lalu pergi masuk entah menuju kamarku atau kamar tamu yang terdapat di rumahku.
Aku menghela napas kasar dan mengacak rambutku asal, aku menghampiri sofa dan duduk di sana. Aku menggeram rendah dan memukul sofa.
Aku tidak mungkin mencintainya dan tidak akan pernah, aku hanya bermain-main dengannya. Suara batinku berbisik.
Aku memandang kosong ke arah tv yang tidak menyala kemudian beranjak menuju kamarku. Memutar knop pintu dan masuk ke dalam namun tak terdapat Isabella di sana. Aku menghela napas pelan dan beralih menuju kamar tamu yang kemungkinan ada dirinya di sana.
Author's POV
Isabella terisak, bahunya bergetar dengan tubuh menghadap pada jendela. Dirinya merasa sangat bodoh setelah ia mengatakan bahwa dirinya mencintai Harry, lelaki bajingan yang tidak akan membalas cintanya.
Ia berdiri dari ranjang dan mendekat pada jendela kamar tamu, ia seka air matanya kemudian tersenyum tipis. Dalam pikirannya sekarang adalah ia pergi dari Harry, ia lepas dari lelaki itu.
Isabella menoleh kebelakang pintu yang sudah terkunci dan segera membuka jendela kamar tamu tersebut, ia langsung melewati jendela tersebut yang masih terdapat sebuah balkon di depan jendela tersebut.
Isabella melihat ke arah bawah yang cukup tinggi, tapi ia harus memberanikan dirinya untuk melompat dan segera keluar dari rumah Harry. Ia memejamkan matanya saat ia mulai ingin menaiki tembok yang menghalangi balkon tersebut.
"Apa yang kau lakukan?!" suara Harry tiba-tiba saja menggema dan membuatnya dengan cepat menaiki tembok tersebut untuk melompat, tapi dirinya kalah cepat kala tangannya di tarik dan tubuhnya di angkat dari belakang oleh lelaki itu hingga mereka berdua kini berhadapan.
Isabella menunduk dengan air matanya yang bercucuran dan tubuhnya yang bergetar.
Tangan Harry mencengkram kedua bahu Isabella sambil menatap wanita itu, "Apa yang kau lakukan?! Kau ingin bunuh diri?!" pekiknya.
"Let me go," hanya itu yang di ucapkan Isabella membuat Harry tertawa renyah.
"Let you go? Kau berniat untuk kabur dariku, hm?" Isabella menatap mata Harry yang sedang menatapnya dengan tajam. Sedetik kemudian Harry langsung mengangkat tubuh Isabella dan kembali membawanya memasuki kamar tamu. Harry menutup jendela tersebut dan menggeret tubuh Isabella keluar dari kamar tamu dan memasuki kamarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/178720136-288-k513669.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella ✔️
Fanfic[Warning 21+] This story has mature content and some harsh words. Please be a wise reader! Married without love. It's about feelings, lust, tears, pain, cruel. "You can never escape from me, Isabella." -H- [Please be a wise reader!] Written by: ar...