Happy Reading! Semoga Suka😊
Budayakan VOTE!DON'T BE SIDERS!
Isabella's POV
Aku melirik ke arah samping ranjang yang sedang ku duduki sembari menekuk lututku dengan air mata yang masih mengalir deras, di sana terdapat Harry yang sedang tertidur setelah apa yang ia lakukan padaku secara kasar dan paksa tanpa memperdulikan rasa sakit pada bagian intiku. Ku lirik jam yang berada di dinding, waktu sudah menunjukan pukul tiga pagi, sementara pria brengsek di sebelahku ini baru menyelesaikan hal kejinya dua jam yang lalu, aku merasa sakit pada sekujur tubuhku dan hatiku, air mata sialanku tak kunjung berhenti ketika mengingat hal sialan menyakitkan yang telah ia lakukan padaku. Aku tidak bisa seperti ini, tidak bisa.
Lantas perlahan aku bangkit dari ranjang dan sedikit mendesis pelan kala rasa sakit itu muncul pada selangkanganku membuatku memejamkan mata dan menggigit bibir bawahku, aku berjalan tertatih dan mulai memunguti pakaianku yang Harry lempar dan mengenakannya dengan cepat lalu setelah itu aku berjalan ke arah meja rias yang terdapat kaca di sana.
Air mataku kembali jatuh saat melihat penampilan diriku sendiri yang tampak menyeramkan dengan tanda merah di sekitar leher dan memar yang terdapat di pipiku.
Ku seka air mataku yang kembali mengalir dengan kasar dan membenarkan rambutku, mataku terpaku pada sebuah syal yang tergeletak di dekat nakas, lantas aku mengambilnya dan mengenakannya untuk menutupi leherku.
Setelah itu aku mengambil jaket hitam kulit berwarna hitam milikku tak lupa mengenakan penutup kepala yang berwarna senada dengan jaket kulitku, kemudian aku mengambil salah satu kacamata milik Harry dan mengenakannya juga Dan mengambil sebuah tas berukuran sedang.
Lalu setelah itu mataku melirik pada sebuah kertas kecil kosong yang tergeletak di atas meja rias, aku mengambil bolpoin dan menulis ucapan selamat tinggal untuknya.
Dear, Harry.
Terima kasih banyak sudah mengajariku apa artinya cinta, perjuangan, dan rasa sakit, terima kasih banyak telah melakukan banyak hal bersamaku walaupun kau seringkali bersikap tak baik padaku, terima kasih banyak sudah pernah bersikap manis, terima kasih banyak atas semua rasa sakit yang telah kau berikan padaku, rasa sakit batin maupun fisik.
Maafkan aku tak bisa menjadi yang terbaik dan menjadi apa yang kau inginkan dalam hidupmu, maafkan aku yang belum bisa sempurna saat bersamamu. Sekarang aku sudah merelekanmu untuk bahagia bersama orang yang kau cintai, itu pilihanmu Dan aku tak bisa terus menerus hidup bersama orang yang tak mencintaiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella ✔️
Fanfiction[Warning 21+] This story has mature content and some harsh words. Please be a wise reader! Married without love. It's about feelings, lust, tears, pain, cruel. "You can never escape from me, Isabella." -H- [Please be a wise reader!] Written by: ar...