Happy Reading! Semoga Suka:)
Budayakan Vote!
Don't be SIDERS!Vomments sambil baca jg boleh(:
Harry's POV
Aku menatap wanita cantik yang berada di atasku yang masih memejamkan mata indahnya, ia sangat damai ketika sedang tertidur seperti ini.
Aku mengecup dahinya yang berhadapan dengan bibirku dengan lembut. Aku ingin bangun tapi aku merasa tak tega untuk membangunkannya, jadi aku berdiam diri sambil menunggunya bangun dari tidurnya.
Ya tuhan, mengapa hatiku bergemuruh seperti ini. Mengapa aku jadi sangat tak tegaan padanya, batinku berujar.
Aku mengusap pipinya dengan lembut lalu mengecup hidungnya dan Ia tiba-tiba saja mengusalkan wajahnya d8 tubuhku. Mata cantiknya perlahan terbuka dan bertubrukan dengan mata hijauku, ia tersenyum kecil membuatku mengecup bibirnya.
"Hei," sapaku.
Ia terlihat mengerjapkan matanya masih mengumpulkan nyawanya membuatku gemas, kemudian mata biru lautnya menatapku, "Hai," balasnya.
Aku menahan tubuhnya ketika ia hendak bangun dari atasku, "Tetap seperti ini," ujarku membuatnya berhenti.
"Tubuhku pegal," aku terkekeh mendengar ucapannya, lantas aku bangun dan duduk, bersender pada kepala ranjang hingga posisi Isabella berada di pangkuanku dengan kakinya yang melingkar di pinggangku. Wajah kami berhadapan membuatku leluasa menatap wajah cantiknya.
"Jam berapa sekarang?" tanyanya padaku. "Dua siang," ucapku setelah melihat ke arah jam tanganku yang tergeletak di lantai.
"Kenapa? Kau ingin pulang?" ia menggeleng dan menjatuhkan kepalanya di dadaku. "No, I like this place," ujapnya membuatku tersenyum.
Ia sedikit menjauhkan tubuhnya dariku hingga kami berhadapan, kedua tangannya bertumpu pada perutku namun tatapannya tak terlepas dari mataku, lantas aku membawa tanganku untuk merapikan rambutnya yang berantakan.
"Harry," ucapnya membuatku menaikkan kedua alisku.
"Yes, baby," aku menahan tawaku saat melihat wajahnya bersemu merah dan aku mengecup pipinya membuatnya semakin memerah. Kenapa dia seperti itu? Apakah ada yang salah dariku hingga ia tersipu malu seperti itu.
Isabella menatapku sambil menggigit bibir bawahnya, "Aku ingin bertanya tapi--,"
"Tanyakan saja," potongku. Ia menghela napas dan membuka suaranya. "Apakah kau pernah jatuh cinta sebelumnya?"
Author's POV
"Apakah kau pernah merasakan jatuh cinta sebelumnya?" pertanyaan Isabella membuatnya terdiam sesaat membuat wanita itu berpikir jika Harry akan marah.
"Kau tidak seharusnya bertanya tentang itu padaku," ucapnya datar tanpa menatap Isabella membuat wanita itu menunduk. "Maaf. A-aku tak bermaksud. Aku hanya penasaran," ucap Isabella pelan.
Harry menatap Isabella yang sedang menundukan wajahnya, ia terlihat takut untuk menatap Harry. Pria itu menangkup wajah mungil Isabella dan berkata, "Tapi aku akan menceritakannya padamu," Isabella yang tadinya menatap ke sembarang arah sontak langsung menatap Harry dengan tatapan tak percayanya.
"Kau tidak mungkin mau menceritakan apapun tentangmu. Kau baru saja mengatakan, seharusnya aku tak menanyakan hal itu padamu," ucap Isabella dengan nada polosnya.
"Aku akan melakukannya. Ku pikir tak ada salahnya aku menceritakannya pada Istriku sendiri kan," ucap Harry di selingi dengan kecupan di kening Isabella. "Kau ingin mendengarnya?" Isabella mengangguk, sementara Harry mulai mengeratkan pelukannya pada Isabella selagi ia mulai bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella ✔️
Fiksi Penggemar[Warning 21+] This story has mature content and some harsh words. Please be a wise reader! Married without love. It's about feelings, lust, tears, pain, cruel. "You can never escape from me, Isabella." -H- [Please be a wise reader!] Written by: ar...