Happy Reading! Semoga Suka :)
Budayakan VOTE!Don't be SIDERS!
Author's POV
Mata Harry terpaku pada mata Isabella yang di aliri oleh air matanya, ia belum mengatakan apapun ketika Isabella mengatakan hal menohok hatinya. Tapi entah mengapa ia tak suka melihat Isabella menangis, hatinya benar-benar seperti merasakan apa yang Isabella rasakan.
Isabella menghapus air matanya yang melewati pipinya dengan punggung tangan lalu membuang pandangannya ke arah lain, ia tak mau menatap Harry karena menurutnya itu akan sangat menyakitkan.
Hingga jari-jari Harry menyusuri pipi Isabella membuat wanita itu sedikit tersentak, "Aku tak bisa menjawab itu," ujarnya sambil berusaha menghadapkan wajah Isabella untuk menatapnya tapi wanita itu menepis tangan besar Harry dari wajahnya.
Jawaban Harry membuat Isabella yakin kalau dirinya hanyalah pemuas untuk Harry. Air mata itu kembali keluar saat hatinya semakin terasa di remas kuat.
Ia menatap Harry nanar. "I love you," lirihnya membuat hati Harry begetar hebat, degup jantungnya menjadi cepat saat Isabella mengatakan tiga kata penuh makna itu untuk kesekian kalinya.
Mata birunya menatap Harry yang tengah menatapnya juga namun tidak mengatakan apapun, ia tersenyum miris. "Isbaella, I don't--,"
"I know," potong Isabella kemudian turun dari pangkuan Harry membuat pria itu sedikit kaget. Isabella mengambil pakaiannya yang tergeletak di lantai dan segera mengenakannya lalu menatap Harry yang sedang diam masih pada posisinya.
"I wanna go home," ucap Isabella pelan.
"Ku pikir kau tidak ingin pulang," Isabella menggeleng dan melenggang keluar dari kamar yang terbilang kecil itu. Harry tak tinggal diam, ia langsung saja turun dari ranjang kecil itu dan mengenakan seluruh pakaiannya.
Harry keluar dari kamar itu dan melihat Isabella yang sedang duduk di sebuah bangku kayu sambil memangdang kosong ke arah luar rumah kayu itu, ia menghampiri Isabella, menyentuh bahunya membuat wanita mendongak dan menatap Harry datar.
Isabella berdiri dan ingin cepat keluar dari rumah kayu yang indah itu namun tangan Harry segera mencegahnya, "Bella, di luar mendung dan sebentar lagi akan turun hujan,"
"Aku ingin pulang sekarang," ucapnya.
"Kita tidak bisa pulang sekarang--,"
"Aku akan pulang sendiri kalau begitu," potong Isabella membuat Harry menggeram kesal. "Kau tidak akan tau jalan, Isabella," ucap Harry membuat Isabella mendengus dan melepas tangan Harry dan keluar dari rumah itu.
"Aku tak peduli, bukankah itu bagus agar aku tersesat dan kau akan segera mencari wanita lain yang bersedia menjadi pemuas nafsumu," ucap Isabella dengan sarkas kemudian ia berjalan keluar dari rumah itu sementara Harry masih diam di tempatnya, jika boleh jujur Harry sangat marah dengan ucapan Isabella tapi entah mengapa pria itu seolah-olah tak ingin berbuat kasar pada wanita itu.
Harry mencari Isabella kala ia tak melihat wanita itu di luar rumahnya, ia pikir Isabella hanya bercanda dengan ucapannya tapi lihatlah wanita itu bahkan tak terlihat di mata Harry. Pria itu merasa cemas dan segera mematikan lampu rumah kayu tersebut dan menguncinya, suara petir terdengar saat dirinya mulai melangkah menyusuri hutan. Hujan-hujan kecil mulai berjatuhan ketika Harry baru sampai pada pertengahan perjalanannya namun ia tak peduli, yang ada di otaknya sekarang adalah Isabella, wanita itu bahkan sepertinya sudah sangat jauh melangkah dari Harry hingga pria itu kesulitan mencarinya.
Harry sudah sampai pada mobilnya terparkir tapi dirinya tak menemukan Isabella, pikirannya benar-benar kalut sekarang. Lantas Harry kembali mencari Isabella, memasuki pemukiman kemudian hutan-hutan. Hujan besar pun sudah turun dengan petir yang terus terdengar di telinga Hary namun pria itu tetap menjalankan kakinya, tak peduli dengan bajunya yang sudah basah kuyup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella ✔️
Fanfiction[Warning 21+] This story has mature content and some harsh words. Please be a wise reader! Married without love. It's about feelings, lust, tears, pain, cruel. "You can never escape from me, Isabella." -H- [Please be a wise reader!] Written by: ar...