25: She?

2.4K 233 116
                                    

Happy Reading! Semoga Suka!
Budayakan VOTE!

Author's POV

3 Month Later

Waktu bergulir begitu cepat dengan sifat Harry yang kian semakin manis terhadap Isabella walau terkadang ia masih suka kehilangan kontrol emosinya. Sikap Harry yang semakin berubah ini pun membuat Isabella semakin mencintai pria berambut ikal itu.

Isabella bangun tidurnya dan melihat ke sampingnya, senyumnya mengembang saat mendapati Harry yang sedang tertidur dengan damai. Ia mengeratkan selimutnya untuk menutupi tubuh telanjangnya, semburat merah tercipta di wajahnya kala ia mengingat kejadian semalam yang membuatnya mabuk kepayang, saat Harry melakukan hubungan intim dengannya dengan sangat lembut seolah-olah lelaki itu takut Isabella merasa sakit. Isabella tersenyum hangat kala mengingat itu semua dengan tatapannya yang masih memandang Harry.

Isabella menjalankan tangan mungilnya untuk mengusap rambut Harry kemudian ia baralih pada pipinya membuat pria itu menggeliat dan mengganti posisi tidurnya hingga ia terlentang, Harry membuka matanya secara perlahan, iris hijaunya bertemu dengan iris biru milik Isabella, keduanya tersenyum.

"Morning, honey," ucap Harry dengan suara serak khas bangun tidurnya.

Isabella tersenyum, "Morning," balasnya. Harry kemudian mendudukan tubuhnya dan meraih dagu Isabella hingga bibir mereka terpaut. Harry melumatnya sebentar kemudian melepasnya lagi lalu mengangkat tubuh Isabella hingga wanita itu duduk di pangkuannya, dirinya sedikit tersentak saat area intimnya bersentuhan dengan milik Harry yang belum terbalut celana. Harry terkekeh melihatnya dan memposisikan tubuhnya untuk berbaring dan menyilangkan kedua tangannya di belakang kepalanya sambil dirinya yang menatap Isabella.

"Cantik," ucapnya tak memutus pandangannya terhadap Isabella.

Isabella mengernyit dan menatap Harry bingung, "What?" ucapnya malu-malu.

"You. You're so beautiful," pipi Isabella langsung memerah kala Harry mengucapkan hal tersebut.

"Thank you," ucapnya malu membuat Harry terkekeh, sebelah tangan pria itu terangkat dan mengusap pipi Isabella dengan lembut.  "Aku menyayangimu, Isabella." ucap Harry membuat Isabella tersenyum tulus padanya.

Isabella menatap Harry dalam, sudah tiga bulan ini Harry selalu baik padanya membuat Isabella semakin jatuh cinta pada pria itu. Ia hanya berharap Harry akan terus bersikap seperti ini selamanya, tak ada bentakan, tak ada kekerasan, dan tak ada  makian. Hidup seperti inilah yang Isabella inginkan, walaupun ia tau Harry tak mencintainya.

-----

Isabella berjalan memasuki dapur untuk membuat sarapan, ia membuka lemari pendingin dan hanya menemukan tepung dan telur membuatnya berdecak, ia lupa belum membeli bahan-bahan makanan. Jadi ia akan membuat pancake saja dengan bahan yang ada di lemari pendingin.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Isabella terkejut saat tiba-tiba suara Harry terdengar, ia melihat ke sampingnya memukul pelan lengan pria itu. "Kau membuatku kaget," ujarnya.

"Maaf, sayang. Kau membuat apa?" tanyanya sambil menatapku dengan kedua alisnya yang terangkat.

"Pancake, mungkin? Bahan makanan habis, aku lupa membelinya," ucap Isabella pada Harry dan pria itu hanya mengangguk-angguk saja.

"Baiklah, kalau begitu kita makan di luar sekarang, kau tidak perlu memasak," ujarnya seraya memasukkan kembali bahan yang Isabella keluarkan ke dalam lemari pendingin. "Ayo," ia menarik tangan Isabella lembut.

"Tunggu dulu," ucap Isabella sambil menghentikan langkahnya membuat Harry mengernyitkan dahi.

"Ada apa?" tanya Harry. "Ponselku masih di kamar," jawab Isabella sambil menatap lantai atas dimana kamari Harry berada.

Isabella ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang